Anggaran BOS Kemendikbud Takut Diawasi

dana bos
Hendro Suprasetyo Pimpinan Redaksi WacanaNews.co.id

WacanaNews.co.id – Seolah – olah takut diawasi, kini situr Sistem Infomasi BOS (Bantuan Operasional Siswa) Salur Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membatasi masyarakat luas untuk melihat rincian penggunaan anggaran Dana BOS di setiap sekolah.

Tidak seperti ditahun 2020, sebelumnya masyarakat luas dapat melihat secara rinci pengalokasian anggaran di setiap sekolah – sekolah diseluruh Indonesia, mulai dari Jumlah anggaran yang didapat setiap sekolah hingga rincian penggunaan di setiap 13 aitem peruntukan sekolah.

Namun setelah tahun 2021 hingga sekarang, Kemendikbud menutup akses tersebut. Hanya menampilkan jumlah anggaran yang diperoleh sekolah Per Kabupaten saja. Bahkan untuk melihat sekolah A mendapatkan anggaran berapa pun sudah tidak bisa.

Apalah ini dampak dari ramainya pemberitaan penggunaan BOS anggaran pada tahun 2020 yang lalu, sehingga ditahun 2021 hingga sekarang informasi tersebut di tutup? Saya Hendro Suprasetyo selaku Pimpinan Redaksi akhirnya mempunya fikiran buruk akan takutnya Informasi public di tingkat Kementrian.

Apakah dengan keterbukaan Informasi yang terlalu mendetail tersebut menjadi ketakutan sekolah untuk diawasi? Saya anggap tidak seperti itu, jikalau para pengguna anggaran tidak main-main dengan anggaran BOS kenapa harus takut.

Padahal Kemendikbud mendesain penggunaan anggaran Dana BOS seolah olah terlihat Transparan, mulai dari pembelanjaan BOS harus melalui Siplah, hingga semua pengusaha dapat berjualan di Siplah. Namun jika penggunaanya sendiri sudah tidak transparan kita sebagai masnyarakat pun tidak dapat memantau besaran anggaran yang telah digunakan.

Saya berharap Kemendikbud Kembali membuka Kembali informasi BOS secara rinci setiap sekolah. Mari bersama-sama mengawasi anggaran Pendidikan untuk memajukan Pendidikan di Indonesia ini.

Penulis: Hendro Suprasetyo (Pimred)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *