Cara Budidaya Sidat Jepang dan Peluang Expornya

sidat jepang
Proses pemberian pakan ikan Sidat Jepang. (tangkapan layar)

WacanaNews.co.id — Ikan sidat atau di Jepang disebut dengan Unagi salah satu jenis ikan air tawar yang masih satu keluarga dengan belut. Bahkan kemiripannya sangat kentara dia testur tubuh sama dengan belut. Beragam nutrisi yang terkandung dalam ikan sidat membuat jenis ikan ini jadi salah satu ikan yang paling banyak digemari terutama bagi masyarakat Jepang.

Jenis ikan ini menjadi salah satu komoditas yang menarik dan bernilai ekonomi tinggi. Bahkan di Jepang yang notabene salah satu negara dengan konsumsi ikan sidat yang tinggi, masih memerlukan impor ikan sidat dari negara lain salah satunya adalah Indonesia.

Maka tidak heran juga banyak orang yang penasaran Bagaimana sih cara budidaya ikan sidat mengingat peluang pasar dan mudahnya cara budidaya. Ikan sidat menjadi daya tarik tersendiri, selain itu cara budidaya ikan sidat bisa dibilang tidak rumit bahkan cenderung sama dengan ikan budidaya lainnya seperti lele, bawal maupun ikan air tawar pada umumnya.

Langkah pertama, dalam budidaya ikan sidat yakni pemilihan jenis kolam. Salah satu yang menarik dari cara budidaya Sidat adalah lokasi dan bentuk kolam yang digunakan. Ikan sidat dibudidayakan pada jenis kolam tanah, beton, bahkan terpal.

Hal tersebut sangat menguntungkan sebab kondisi kolam dapat disesuaikan dengan sumber daya, serta dana yang kita miliki. Tapi ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu perihal Sirkulasi air dan air ASI harus terus-menerus 24 jam. Namun umumnya cara budidaya Sidat banyak dilakukan pada jenis kolam beton dan kolam terpal.

Sebab ikan sidat adalah ikan yang sangat peka dengan perubahan lingkungan. Penggunaan kolam beton maupun kolam terpal akan lebih mudah dalam kontrol ekosistem hidup singkat.

Langkah berikutnya yaitu perhatikan suhu kolam, setelah menentukan jenis kolam yang akan digunakan, cara budidaya Sidat agar efektif perlu memerlukan suhu kolam yang digunakan yaitu suhu optimal antara 28 derajat Celcius sampai 30 derajat Celcius. Namun suhu tersebut akan berbeda tergantung jenis Sidat yang dibudidayakan untuk penaburan benih Sidat suhu optimal 28-31 derajat Celcius.

Untuk penaburan benih glsl suhu optimal 28-30 derajat Celes dan benih elver suhu optimal 29-30 derajat Celcius. Lalu untuk pembesaran optimalnya di antara 28 sampai 32 derajat Celcius. Berikutnya sesuaikan kadar pH air tingkat keasaman ph untuk budidaya sehingga agar pertumbuhan yang optimal ada pada pH 7-8 Mengapa pada kisaran tersebut sebab PH kurang dari 7 tidak cocok untuk budidaya Sidat kalaupun ingin mendapatkan PH sesuai yang direkomendasikan perlu proses oksidasi yang bisa mengurangi kandungan oksigen dalam air.

Langkah berikutnya perhatikan kadar oksigen dalam air, perhatikan kadar oksigen terlarut dalam air adalah salah satu faktor penting agar cara budidaya Sidat bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Sebab kandungan oksigen terlarut yang baik untuk pertumbuhan ikan sidat ada pada kisaran lebih dari 5 MG per liter.

Kadar tersebut sesuai dengan kebutuhan oksigen terlarut minimal pada daerah tropis atau daerah dingin serta perairan laut. Langkah berikutnya proses penyiapan bibit, mendapatkan bibit ikan sidat sangat tidak mudah hampir sebagian besar sumber bibit Sidat berasal dari tangkapan alam. Karena hingga kini banyak yang belum mampu memisahkan bibit Sidat.

Bibit Sidat dengan ukuran terkecil dan tubuhnya masih transparan disebut dengan Gles air. Proses penyiapan pakannya, adapun beberapa jenis pakan Sidat yaitu alami dan buatan jenis pakan alami mulai dari Plankton hingga cacing sutra. Sedangkan pakan buatan bisa berupa fakta atau pelet bisa disesuaikan dengan umur dari cita-cita sendiri.

Langkah berikutnya penyebaran benih ada dua tahap, dalam penyebaran benih Sidat yaitu tahap pertama untuk kelas l dan tahap kedua untuk elver untuk penyebaran benih tahap pertama dilakukan pada kolam fiberglass dengan bentuk bulat berisi air kapasitas 500 liter lebih rincinya tiap liter air bisa ditebar 20 ekor.

Bibit Sidat waktu pemeliharaan 45-50 hari dan akan dihasilkan 500 ekor per kilo. Tahap penggantian air dengan sistem resirkulasi yaitu 75% setiap hari. Khusus pada tahap pertama kolam ada baiknya dilengkapi dengan filter air ASI serta UltraViolet.

Kemudian pada tahap kedua, dilakukan setelah sidak berpikmens hingga umur 3 bulan atau tercapai 50 ekor per kilo. Proses penggantian air dilakukan dengan sistem resirkulasi 30% tiap hari.

Langkah berikutnya yaitu tahap pembesaran proses pembesaran tidak dilakukan pada kolam khusus pembesaran. Hingga ukuran konsumsi atau bisa kurang dari 2 sampai 3 ekor per kilo. Kepadatan tebar pada tahap ini yaitu 5 ekor per M3 langkah penggantian air masih tetap dilakukan sebesar 40% setiap 3 hari.

Jenis pakan yang baik untuk tahap ini yaitu pakan pelet dengan kandungan protein sekurang-kurangnya 40%. Langkah terakhir yaitu panen Sidat, Sidat yang siap panen dan ditujukan untuk konsumsi memiliki bobot 180 sampai 200 gram per ekor. Cara panen Sida bisa dilakukan secara bertahap maupun serentak untuk satu kolam.

Apabila Bertahan caranya dengan memancing ikan sidat menggunakan umpan berupa makan, lalu ketika tidak berebut akan jadi lebih mudah terjaring. Namun jika ingin panen serentak maka kolam Sidak harus dikurangi airnya dan tidak dikirim tempat penampungan. Setelah tidak masuk ke penampungan pisahkan tidak berdasarkan ukuran lalu letakkan di bak penampungan air dangkal yang sudah dilengkapi air apel. (pra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *