Cara Budidaya Paprika dan Potensinya

paprika
Tanaman Paprika. (istimewa)

WacanaNews.co.id — Paprika atau biasa disebut dengan bel paper, memiliki aroma yang pedes menusuk. Tetapi rasanya justru tidak pedas, malah lebih terasa manis, sehingga paprika diberi julukan sweet pepper. Paprika mengandung zat gizi yang berupa protein, lemak, karbohidrat, mineral, kalsium, fosfor dan besi, ada juga vitamin serta serat kasar.

Paprika yang dijual di pasaran memang memiliki warna berbeda berdasarkan tingkat kematangan paprika itu sendiri. Urutan perubahan warna paprika dimulai dari hijau menjadi kuning berubah lagi menjadi 3 dan terakhir merah. Setiap tahapan pertumbuhan buah paprika bisa dikonsumsi, itulah sebabnya paprika dijual dalam berbagai warna untuk dapat diolah sebagai bahan masakan.

Menurut kelompok warnanya, paprika dibedakan menjadi empat tipe yaitu merah, hijau, kuning dan Jingga. Paprika hijau merupakan paprika yang paling banyak dikonsumsi urutan kedua adalah paprika merah dan yang paling jarang adalah paprika kuning. Warna paprika pun bisa menjadi indikator yang sangat baik mulai dari segi rasa, kematangan hingga kesan yang menarik perhatian secara visual.

Semakin berwarna merah buah paprika Semakin manis rasanya, warna kuning lebih manis daripada hijau dan tidak lebih pahit dari warna jingga. Sedangkan paprika merah adalah yang paling manis. Setiap warna paprika pun memiliki kelebihan kandungan gizinya masing-masing.

Paprika merah memiliki kandungan kalium dan natrium yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan paprika kuning dan hijau. Sedangkan kandungan zat besi pada paprika kuning lebih tinggi dari jenis lainnya dan paprika hijau memiliki kadar kalsium tertinggi, kandungan serat pada paprika juga terbilang cukup tinggi.

Selain serat, ada pula kandungan antioksidan lalu kandungan vitamin A pada paprika juga baik untuk kesehatan mata. Selain itu kandungan vitamin B dan asam folat yang ada di paprika juga mampu mengurangi resiko aterosklerosis. Tanaman paprika tersebar di wilayah Asia tropis Seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, India dan Thailand. Tanaman ini juga tersebar di wilayah Afrika tropik seperti Afrika Utara, Nigeria dan Sudan dan Kenya. Serta ada pula wilayah subtropis seperti Italia dan Spanyol.

Tanaman paprika umumnya tumbuh tinggi 50 hingga 150 cm. Tanaman ini cocok iklim dapat tumbuh di berbagai belahan dunia. Paprika budidaya hidroponik di Indonesia banyak dibudidayakan di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan. Permintaan masyarakat terhadap buah sayuran baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri terus meningkat.

Salah satu petani menuturkan bahwa tahun kemarin ia mampu mengirim ke Singapura dan Jepang. Menurutnya kondisi sekarang kebutuhan regional mengalami peningkatan. Oleh karena itu permintaan mancanegara terpaksa tidak dipenuhi. Karena ia hanya mampu memasok untuk daerah Bandung, Bali dan Jakarta saja.

Ia menjelaskan sistem pertanian yang diaplikasikan pada budidaya paprika merupakan sistem pertanian modern. Baik dari pengairan, hingga cara penanganan hama. Keuntungan budidaya paprika ini pangsa pasar jenis budidaya sayuran masih terbuka luas. Karena permintaan pasar di Bali dan Bandung mampu mencapai 4 ton per minggu akan tetapi ia baru mampu memenuhi 1 ton saja.

Hanya dengan 500 M2 dalam satu minggu bisa panen 500 hingga 600 kg. Jika ada permintaan tetap hijau bisa sampai 1 ton per minggu dengan harga 1 kilo paprika merah Rp40.000 dan yang kuning rp 34.000. Ia menuturkan dengan lahan seluas 1 hektar setiap tahun para petani bisa dua kali panen Sayuran jenis paprika sebanyak 30 ton.

Semula ada anggapan dengan melakukan budidaya paprika akan merugi, karena biayanya cukup besar, mencapai 250 juta 500 M2. Sedangkan hasil yang diperoleh belum bisa dipastikan, akan tetapi anggapan itu kini mulai menghilang. Karena petani sudah mengetahui tata cara menanam paprika yang baik dan benar.

Sebenarnya jika diolah dengan baik maka petani akan mendapatkan omset sekitar 350 juta rupiah. Sehingga modal bisa kembali pada tahun pertama. Paprika bukanlah tanaman asli Indonesia, oleh karena itu Anda harus memahami betul Bagaimana syarat tumbuh paprika, agar nantinya tanaman paprika yang anda budidayakan bisa tumbuh dan berbuah dengan baik.

Syarat tumbuh yaitu ketinggian tempat paprika cocok dibudidayakan di dataran tinggi. Selain ketinggian tempat yang harus diperhatikan selanjutnya yaitu suhu udara, karena paprika memiliki suhu udara yang cocok untuknya.

Selanjutnya yaitu tanah tanaman paprika menyukai tanah yang subur dan gembur untuk menunjang produksinya. Pilihlah benih paprika yang berkualitas agar paprika yang dihasilkan pun berkualitas. Pilih bibit hibrida yang telah teruji dilanjutkan dengan persemaian benih persemaian benih dapat dilakukan pada tray semai atau polybag.

Lahan yang akan digunakan untuk penanaman paprika sebaiknya dibersihkan dahulu dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Untuk perawatan tanaman paprika sendiri yaitu melakukan penyiraman tanaman paprika dengan air secukupnya jangan terlalu berlebihan. Lalu melakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau tidak tumbuh dengan baik hingga tanaman berumur 15 hari setelah tanam.

Lakukan pula pengikatan tanaman dengan Hajir yang telah dipasang menggunakan tali. Pengikatan ini dilakukan mengikuti pertumbuhan tanaman jadi pengikatan dapat dilakukan beberapa kali. Tidak lupa pula untuk melakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya.

Paprika dapat dipanen setelah berumur sekitar 60 hari setelah tanam. Paprika juga dapat dipanen saat masih hijau atau dapat juga tergantung permintaan pasar dan keinginan pembudidaya. Pemanenan dilakukan setiap dua sampai tiga hari sekali.(pra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *