Program Pengurangan Sampah, Dinas LH Jombang Kembangkan Inovasi Aplikasi BERESIN SAMPAH

sampah di jombang
Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab saat menunjukan Smart Card Beresin Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang. (wacananews.co.id/pras)

JOMBANG, WacanaNews.co.id — Permasalahan sampah merupakan isu strategis yang dihadapi Kabupaten Jombang. Strategi penanganan sampah dilakukan dari hulu dan hilir, dari sumber sampai dengan tempat pemrosesan akhir sampah.

Mengoptimalkan sampah menjadi sumber daya sirkular ekonomi menjadi prioritas. Untuk mendukung kebijakan pengurangan sampah berbasis sirkular ekonomi dengan bank sampah, sejak akhir tahun 2022 telah dikembangkan Aplikasi Beresin Sampah.

Aplikasi Beresin Sampah adalah inovasi digital untuk bank sampah yang dikembangkan bersama antara Dinas Lingkungan Hidup Jombang, Perumda Aneka Usaha Seger dan Bank Sampah Induk Jombang, sebagai upaya menjawab tantangan untuk membiasakan perilaku memilah dan mengurangi sampah dari sumbernya.

Aplikasi Beresin Sampah telah berkembang menjadi aplikasi yang tidak hanya untuk transaksi bank sampah yang menghubungkan masyarakat sebagai nasabah, bank sampah unit dan bank sampah induk.

Tetapi saat ini juga telah dikembangkan diantaranya untuk: sedekah dan celengan qurban dengan sampah, beres point untuk penukaran sampah dengan produk UMKM dan layanan kesehatan serta beres digitech atau penukaran sampah dengan beragam produk digital seperti pembayaran listrik, pulsa dan banyak lagi.

Menurut Miftahul Ulum, ST, MSi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, saat ini penggunaan aplikasi Bereawww sin Sampah telah bekerjasama dengan BAZNAS untuk penyaluran sedekah sampah, beberapa UMKM dan 2 fasilitas kesehatan mendukung pelayanan sirkular ekonomi.

“Nasabah bank sampah yang telah mendapatkan smartcard akan mendapatkan potongan harga untuk beberapa kebutuhan pokok yang disediakan oleh Aneka Usaha Seger diantaranya minyak, gula dan beberapa bahan lain. Smart Card Beresin Sampah sangat mudah digunakan untuk anggota Bank Sampah Unit baik di permukiman, sekolah, perkantoran, pondok pesantren dan saat ini telah digunakan oleh lebih dari 1000 nasabah,” pungkasnya, Selasa (13/6). (pras/jal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *