Awal Tahun 2022, PLN Masuk 7 Desa di Kabupaten Ende

pln di ende
Manajer bagian perencanaan UP3 FBB, Margi Setiyono saat diwawancarai. (wacananews.co.id/ms)

ENDE, WacanaNews.co.id — Manajer bagian perencanaan UP3 FBB, Margi Setiyono menjelaskan terkait dengan aliran Listrik masuk Desa di wilayah Flores bagian barat, khususnya Ende, bahwa di tahun 2022, ada rencana dari pihak perusahaan listrik negara (PLN) untuk melistrikan beberapa Desa yang ada di kabupaten Ende, Senin (07/02/2022).

Sementara itu, Margi Setiyono mengatakan bahwa di Kabupaten Ende masih ada 12 Desa yang belum mendapatkan aliran listrik dari PLN, dari 12 Desa tersebut ada 11 Desa yang sudah terlistrik dari non PLN, misalnya PLTS, LTSE, dan Jensen perorangan. Itu yang di sebut aliran listrik non PLN, dan satu Desa itu yang samasekali belum mendapatkan aliran listrik.

“Ada 11 Desa yang non (PLN) di Kabupaten Ende yaitu Desa Mbotulaka, Desa Kolikapa, Desa Kanganara, Desa Watumite, Desa Koralimbu Selatan, Desa Detuwulu, Desa Romarea, Desa Tendaondo, Desa Wolokota, Desa Aelipo, dan Desa Waka, dan yang belum listrik samasekali Desa Nila,” jelas Margi.

Dirinya menyampaikan bahwa di awal tahun 2022 ini, Kabupaten Ende ada 7 Desa perusahaan listrik negara (PLN), masuk, dari 7 Desa tersebut Desa Watumite, Romarea, dan Tendaondo, yang terdapat di kecamatan Nangapanda.

Kemudian Desa Mbotulaka, dari kecamatan wewaria Desa Kolikapa di Kecamatan Maukaro, Desa Detuwulu dari kecamatan Maurole, dan Desa Randorama dari Kecamatan Ende.

Dari ketuju lokasi tersebut pihak PLN sendiri merencanakan awal tahun 2022 ini akan di mulai proses pembangunan, tinggal sekarang kami dari pihak PLN masih menunggu anggaran turun dari wilayah perusahaan listrik negara (PLN) NTT.

“Anggaran ini turun di perkirakan bulan februari atau bulan maret, setelah anggaran turun nanti kami dari pihak PLN akan berjalan proses pembangunan PLN dari ketujuh Desa tersebut,” paparnya.

Sementara itu dirinya minta Doa dari masyarakat bahwa dalam proses pembangunan aliran listrik PLN, nanti akan lancar dan tidak terhambat oleh siapa-siapa yang ada di tujuh Desa tersebut.

“Misalnya dalam proses pembebasan lahan, poho, lahan untuk penanaman tiang, harapannya tidak ada kendalaan karna itu semua untuk kepentingan bersama apa lagi ini kerinduan masyarakat dengan listrik,” pungkas Margi Setiyono. (ms/w2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *