Polda Riau Berhasil Gagalkan Peredaran 20 Kg Sabu Dari Malaysia

Pengedar sabu asal riau
Barang bukti berupa 20 kilogram sabu di amankan Polda Riau.

PEKANBARU, WacanaNews.co.id — Polda Riau Berhasil menggagalkan peredaran 20 kilogram sabu dari Malaysia. Serbuk haram itu masuk ke Riau melalui perairan Dumai.

Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Victor Siagian mengatakan, penangkapan dilakukan berawal dari informasi anggota TNI AL Lanal Dumai.

“Penangkapannya Senin kemarin. Barang buktinya sabu 20 kilogram. Sopir mobil berinisial Al (36) yang membawa sabu itu,” katanya, Selasa (19/1).

Penangkapan dipimpin oleh Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Riau AKBP Hardian. Petugas mendapat informasi, bahwa penyelundupan sabu ke wilayah Rupat dengan tujuan Dumai. Tim Harimau Kampar Polda Riau langsung turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan di wilayah Rupat.

Selanjutnya, tim bergerak melakukan pengintaian di sekitar Pelabuhan-Roro Rupat, Dumai. Pada Senin (18/1) sekitar pukul 10.30 WIB, terlihat 1 unit mobil Avanza warna putih BM 1244 EN turun dari Kapal Roro Rupat hendak merapat ke Dumai.

“Petugas langsung bergerak dan memberhentikan mobil tersebut lalu memeriksa dan menggeledah. Ditemukan dua tas yang dibungkus dalam kardus yang berisikan 20 kilogram sabu,” jelas Direktur Reserse Narkoba Polda Riau

Pelaku Al dan barang bukti diamankan. Selanjutnya, tim melakukan kontrol pengiriman barang kepada tersangka lain di Dumai tapi tidak berhasil ditemukan.

Saat diinterogasi, Al mengaku diperintah oleh seorang pengedali. Ia dijanjikan upah sebesar Rp8 juta perkilogram sabu. “Upah dibayar setelah barang sampai kepada penerima di Dumai,” ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Riau

Saat ini, Polda masih melakukan pengembangan kasus. Tersangka dan barang bukti diamankan di Kantor Ditresnarkoba Polda Riau untuk proses lebih lanjut.

“Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 112 ayat (2) UU RI NO 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman mati atau penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun,” pungkasnya.(langsir:polri.go.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *