Unipdu Jombang Kembalikan ATM dan Buku Tabungan, Mahasiswa Disuruh Tanda Tangan Menerima Uang

unipdu jombang
Pengembalian ATM dan Buku Tabungan Penerima KIP Kuliah. (ilustrasi)

JOMBANG, WacanNews.co.id — Setelah ramai diberitakan, kampus Universitas Pondok Pesantren Darul Ulum (Unipdu) Kabupaten Jombang akhirnya kembalikan ATM dan Buku Tabungan penerima KIP Kuliah. Namun saat menerima ATM dan Buku Tabungan, mahasiswa penerima harus membubuhkan tanda tangan telah menerima uang dari KIP Kuliah biaya hidup senilai 4,8 Juta.

Kepada WacanaNews.co.id , salah satu penerima KIP Kuliah mengaku telah dikumpulkan per angkatan olah pihak kampus Unipdu Jombang untuk menerima ATM dan Buku Tabungan yang sebelumnya di bawa oleh pihak kampus. Dalam sela-sela penyerahan tersebut Mahasiswa di suruh untuk menandatangani bukti penerimaan uang untuk biaya hidup senilai 4,8 juta.

“Dikumpulkan per- angkatan mas, dari angkatan tahun 2020-2023. Namun tetep sajal  sama, uang yang katanya dilakukan pemerataan diambil dari biaya hidup KIP Kuliah sampai saat ini belum dikembalikan,” ungkapnya, Kamis (16/5/2024).

Informasi yang dihimpun dari mahasiswa UNIPDU Jombang, pihak kampus melakukan pemangkasan uang biaya hidup mahasiswa penerima KIP Kuliah, dengan besaran angka yang bervariasi.

“Saya saja cuma dikasih Rp. 300 ribu persmester, padahal besarannya sama Rp. 4,8 juta aslinya dari pemerintah persemester, namun kenapa per-angkatan beda pemangkasannya, yang angkatan baru masih diberi Rp. 1 juta persemester. Intinya kami dikumpulkan pihak kampus hanya untuk mengungkit surat pernyataan yang dulu katanya kami ikhlas untuk dilakukan pemerataan dan juga presser agar tidak memberi informasi ke-Publik maupun LSM serta mengembalikan buku rekening beserta atm saja, untuk uang biaya hidup KIP Kuliah yang dipangkas  belum dikembalikan,” terang tambahnya.

Memang diakui secara gamblang kepada awak media oleh Rektor UNIPDU Jombang Dr. dr. H.M. Zulfikar As’ad , pihaknya mengakui melakukan pemerataan uang biaya hidup KIP Kuliah kepada mahasiswa kurang mampu. Namun, saat ditanya lebih lanjut berapa besaran angka dari hasil pemangkasan KIP Kuliah itu serta dilakukan pemerataan kepada berapa mahasiswa, pihaknya enggan menjawab.

“Semua kita berikan mahasiswa, besarannya beragam ke mahasiswa yang sangat membutuhkan/mengajukan. Yang jelas tidak kelembaga apalagi pribadi, semoga ada solusi terbaik,” terangnya sepada sejumlah Jurnalis beberapa waktu lalu. (pras/jal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *