Diduga Disunat, Wali Murid Sekolah MTS di Jombang Keluhkan Pembagian Uang PIP

pip di jombang
ATM Siswa penerima Program Indonesia Pintar (PIP). (wacananews.co.id/aan)

JOMBANG, WacanaNews.co.id — Wali murid Sekolah Madrasah Tsanawiyah Rahmat Said Desa Bongkot Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang keluhkan pembagian bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang diduga dipotong oleh Oknum Tata Usaha (TU) di sekolahnya.

Pasalnya, uang PIP tahun anggaran 2022 – 2023 dalam proses pengambilanya di lakukan oleh oknum TU sedangkan uang tersebut tidak di kasihkan ke siswa sesuai isi buku tabungan.

Adapun proses aktivasi rekening dan penarikan dana bantuan PIP, dapat dilakukan secara langsung oleh Penerima PIP/Orang tua/Wali, penerima PIP atau orang tua dapat melakukan aktivasi rekening secara langsung ke bank penyalur terdekat, atau melakukan penarikan dana menggunakan Kartu Debit melalui mesin ATM, dan menggunakan buku tabungan melalui teller bank.

Aktivasi rekening atau penarikan dana bisa dilakukan secara kuasa, apabila memenuhi beberapa kondisi, seperti lokasi tempat tinggal dan satuan pendidikan peserta bidik berada di daerah khusus, atau sedang mengalami bencana yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah atau Pemerintah Pusat, atau daerah yang sulit untuk mengakses ke bank penyalur berdasarkan rekomendasi Pemerintah Daerah.

Namun, yang terjadi di Sekolah Madrasah Stanawiyah (MTS) Rahmat Sa’id dalam hal penarikan uang bantuan program PIP, kini telah dilakukan oleh salah satu oknum Tata Usaha di MTS itu sendiri.

Menurut narasumber yang tak mau di sebutkan namanya, yang pasti ia adalah salah satu wali murid dari siswa Sekolah MTS tersebut, ia mengatakan bahwa pada waktu penarikan uang itu, telah dilakukannya oleh oknum TU.

“Iya mas, memang waktu mengambil uangnya itu, ya Pak Sugeng itu yang mengambilnya bersama anak saya dan siswa yang lain, katanya sih, ya Pak Sugeng selaku TU itulah yang di berikan tugas untuk mengatur,” ujar Wali murid, Sabtu (3/6).

Narasumber juga mengatakan, Pada waktu penarikan uang bantuan tersebut, siswa hanya di kasih kurang lebih sekitar Rp. 300.000, sedangkan didalam buku tabungan terdapat tulisan bahwa telah mengeluarkan Uang dengan jumlah Rp. 750.000. Hal itu di duga bahwa oknum TU dari Sekolah MTS tersebut, telah melakukan penggelapan dana bantuan yang di anggarkan pemerintah untuk pendidikan.

“Kok aneh nggih mas, di tabungan muncul bahwa telah transaksi senilai 750.000, tapi kok cuma dikasihkan 300.000, katanya sih sisanya itu dikasihkan sama siswa yang tidak mendapatkan beasiswa. Tandasnya

Sementara itu, Kepala Sekolah MTS Rahmat Said Yusuf Abas ketika di konfirmasi mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui bahwasannya program PIP di Sekolahan bermasalah, ia mengaku masih mengumpulkan informasi terkait hal itu.

“Belum tahu mas, saya masih konfirmasi ke yang bersangkutan, memang yang memegang bantuan PIP itu pak Sugeng, dia sebagai TU di Sekolah ini. katanya dia tidak merasa mengambil,” Kata Kepala Sekolah ketika di konfirmasi via telefon whatsapp, Selasa (6/6).

Kepala Sekolah menuturkan, untuk supaya menggali informasi lebih jauh lagi terkait perihal tersebut ke pihak Bank terkait. “Untuk itu saya belum bisa memastikan mas, soalnya TU di Sekolah, pak Sugeng sendiri waktu saya tanyai, ia tidak merasa mengambilnya, justru malah pak Sugeng mengatakan bahwasannya sudah mengasih sesuai dengan transaksi di buku tabungan,” pungkasnya. (aan/pras)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *