Gelandang veteran itu kemudian hampir, dengan luar biasa, mengulangi prestasi itu dari tendangan bebas lainnya hanya dua menit kemudian namun Nadeo melakukan penyelamatan menyelam yang luar biasa.
Dengan penonton tuan rumah menciptakan atmosfir elektrik saat Singapura mencari kemenangan bersejarah, ada lebih banyak drama yang akan datang.
Indonesia berhasil menyamakan kedudukan saat tembakan dari Witan dibelokkan ke jalur lanjutan Pratama yang memanfaatkan rebound untuk menjadikannya 2-2 pada menit ke 87.
Hal-hal kemudian berbalik arah dari tuan rumah saat Pratama beralih dari pahlawan ke penjahat saat ia dihukum karena tantangan tinggi pada Shahwal hanya untuk Nadeo untuk melakukan penyelamatan yang luar biasa menyelam rendah ke kiri untuk menyangkal Faris dari titik penalti di menit pertama. dari waktu penghentian.
Hassan Sunny terbaru untuk menambah drama karena ia juga membuat save dengan kualitas terbaik untuk mencegah Irfan dari penyerahan Indonesia yang 93 pemenang menit saat pertandingan berlangsung untuk waktu ekstra.
Tiga puluh detik memasuki babak pertama dari setengah jam tambahan itu dan Indonesia unggul terlebih dahulu ketika pemain pengganti Egy masuk ke kotak penalti dan mengirimkan umpan silang yang hanya bisa ditepis Sunny ke jalur Shahwal yang upayanya melepaskan bola ke gawang untuk menjadikannya 3- 2.
Sunny melakukan penyelamatan luar biasa lainnya untuk menggagalkan upaya pemain pengganti Evan Dimas pada menit ke 96 sebelum mengulanginya dengan sebuah tendangan rendah untuk menggagalkan upaya jarak dekat dari Irfan empat menit kemudian.
Dalam penampilan yang luar biasa, kiper veteran itu kemudian menepis tendangan keras dari Pratama meskipun dia tidak bisa menahan tendangan jarak dekat dari Egy yang membuat kedudukan menjadi 4-2 untuk Garuda di momen terakhir babak pertama babak tambahan. waktu.
Sentuhan terakhir pada permainan klasik sepanjang masa membuat kiper Singapura Sunny yang luar biasa diusir keluar lapangan saat ia berlari keluar dari kotaknya dan menjatuhkan Irfan Jaya pada menit ke 119 dengan pemandangan aneh dari Ikhsan Fandi yang mengenakan sarung tangan pada menit-menit terakhir membawa tirai di atas korek api yang akan hidup lama dalam memori.
Pelatih yang dikalahkan Tatsuma Yoshida kecewa pasca-pertandingan tetapi mengatakan dia bangga dengan timnya dan semangat juang yang mereka tunjukkan.
“Hasilnya adalah yang terpenting, saya tidak punya alasan, tidak ada keluhan. Hari ini adalah penampilan yang bagus dan saya sangat bangga dengan semua pemain saya.
“Saya tidak bisa berkata apa-apa, tetapi saya tergerak oleh semangat juang mereka, semangat Singapura mereka di mana mereka tidak menyerah bahkan ketika kami akhirnya bermain hanya dengan delapan pemain dan inilah yang harus kami tunjukkan kepada penggemar dan pemain muda,” pungkas Tatsuma Yoshida. (langsir:affsuzukicup.com)
