DUNIA  

Dharavi Mumbai India, Permukiman Kumuh Terbesar di Asia

dharavi
Permukiman Kumuh Dharavi Mumbai India berhimpitan dengan Gedung-gedung pencakar langit.

DUNIA, WacanaNews.co.id — Dharavi Perkampungan kumuh terbesar di Asia, berada dan jauh disana, tempat ini begitu tersohor ke Seantero Dunia. Namun bukan karena pesonanya yang memukau melainkan wajah pemukiman di ini yang tak sedap untuk dipandang mata. Terletak di Kota Mumbai India, inilah Dharavi sebuah tempat yang dijuluki sebagai pemukiman kumuh terbesar di Asia.

Mungkin kita bisa menemukan banyak tempat kumuh di Asia, namun Dharavi dianggap sebagai yang terbesar di antara itu semua. Dharavi memiliki luas lebih dari 21 km2 dan jumlah populasi sekitar 700.000 hingga mendekati 1 juta jiwa dengan kepadatan penduduk lebih dari 277.136 km2. Dharavi juga dianggap sebagai salah satu daerah terpandang di dunia.

Dilangsir dari channel youtube jelajah bumi, Kota Mumbai sebenarnya merupakan sebuah kota modern dengan banyak gedung pencakar langit tapi dilain titik ada pemukiman sangat tumbuh bernama Dharavi. Kehadiran Dharavi memberikan pemandangan yang sangat kontra saat gedung tinggi dan megah bertanding dengan barisan rumah-rumah reog yang kumuh sebagai tempat yang merusak pemandangan kota Mumbai.

Sampah-sampah plastik terlihat dimana-mana mengisi setiap jengkal daerah ini, mulai dari jalanan, pinggiran rel kereta api hingga memenuhi aliran air sungai. Sungguh pemandangan miris yang sulit diterima mata tempat. Tempat ini awalnya adalah kampung nelayan tetapi ketika wabah melanda India pada tahun 1884 pemerintah Inggris yang saat itu menjajah India memindahkan sebagian besar industrinya ke Dharavi wilayah pinggiran kota Mumbai.

Populasi Dharavi telah berkembang sejak saat itu dan jumlah penghuninya terus meningkat hingga saat ini. Setelah merdeka dari Inggris, Dharavi mulai dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah. saat Kota Mumbai tumbuh menjadi kota modern yang dituju banyak orang, Dharavi menjadi kantong sampahnya.

Faktor kelangkaan tanah dan meroketnya harga real estate di Mumbai, juga menjadi faktor banyak orang lebih memilih tinggal di tempat ini. Penduduk Dharavi seperti kebanyakan penghuni daerah kumuh di seluruh dunia. Tinggal di unit Perumahan ilegal dengan sedikit utilitas dan dikucilkan secara sosial. Sebagian besar berukuran 120 kaki persegi dan dapat menampung 4 hingga 10 orang.

Orang-orang dari latar belakang sosial ekonomi rendah mampu tinggal di sini karena harga sewanya jauh lebih rendah daripada di bagian lain kota. Meski menjandang wilayah paling kumuh di India bahkan Asia, anehnya Dharavi menjadi tempat wisata bagi banyak turis yang datang ke kota Mumbai. Tour daerah kumuh menjelajahi darapi kerap dilakukan untuk melihat kehidupan warga-warga di sini.

Turis juga sering mengunjungi area tembikar berusia 150 tahun untuk menyaksikan para pengrajin bekerja. Dharavi sebenarnya bukanlah daerah kumuh biasa, tapi memiliki perekonomian informal yang berkelanjutan. Disini terdapat banyak unit usaha yang memproduksi berbagai macam produk seperti kulit, alas kaki, tekstil, kain, tembikar dan bahkan obat-obatan kimia.

Permukiman ini juga dilewati dua jalur rel kereta api yang beroprasi setiap harinya. di area pemukiman banyak ditemukan gang-gang, labirin, lorong-lorong yang sangat sempit diantara rumah-rumah yang terlihat berdesakan. Jalurnya sempit hanya cukup lebar untuk dilewati dua orang, di atasnya banyak menggantung kabel listrik yang kusut setiap 15 kaki akan ada pintu masuk ke sebuah rumah ruangan tunggal berukuran 4×4 meter yang merupakan dapur, ruang tamu, dan kamar tidur sekaligus untuk seluruh keluarga.

Permukiman Kumuh Dharavi Mumbai India.

Kesehatan masyarakat di Dharavi telah lama menjadi perhatian. Sebagian besar penghuni kawasan kumuh mengandalkan toilet dan toilet umum yang sangat kotor. Air tersedia dari pipa umum namun dalam jumlah yang terbatas. Selain itu beberapa WC yang tersedia kotor dan rusak parah.

Mahinkrek adalah sebuah sungai yang berada di sini. Dimana penduduk setempat secara rutin buang air kecil dan besar mengakibatkan penyebaran penyakit menular. Di daerah kumuh hanya ada sedikit sumur yang menghasilkan air yang dapat diminum. Karena kelangkaan air minum penduduk mengandalkan anak sungai dan sumur untuk mencuci pakaian dan air minum yang menyebabkan kesehatan dan kebersihan memburuk.

Polusi udara yang meningkat bau busuk dan kondisi sepiteng dihasilkan dari saluran pembuangan terbuka dan tidak ada zona pembuangan sampah khusus yang dibangun semakin memperburuk kondisi wilayah ini. Kini Dharavu mulai mendapatkan banyak perhatian media dan baru-baru ini mendapatkan tawaran untuk proyek pembangunan Kembali.

Salah satu rencana pembangunan kembali daerah kumuh terbesar di Asia ini diajukan oleh Adani miliarder perusahaan global terbesar dan terkaya ketiga di India. Namun belum diketahui Apakah hal ini akan terealisasi nantinya. Sebab jauh sebelumnya gagasan serupa juga telah ada namun hingga detik ini permukiman kumuh Dharavi masih berdiri bersanding dengan megahnya gedung-gedung pencakar langit di Kota Mumbai. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *