Toleransi Umat Beragama Sangat Tinggi Saat MTQ Ke XXIX di Maluku Tenggara

mtq Ke XXIX di Maluku Tenggara
Kemeriahan acara MTQ Ke XXIX di Maluku Tenggara.(wacananews.co.id/pas)

MALUKU TENGGARA, WacanaNews.co.id — Musabagah Tilawatil Our’an (MTQ) Ke XXIX dapat meningkatkan toleransi antar umat beragama di Maluku Tenggara.

Sejak mulai dari pembukaan MTQ tingkat Kabupaten Maluku Tenggara ke 29 hingga penutupan pada Rabu, (15/12/21) Kemarin, terlihat meriah karena didukung oleh Basudara Kristen Protestan dan Katolik di daerah itu.

Kegiatan MTQ ke 21 yang berlangsung di Desa Danar, Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan, dapat melibatkan tiga unsur golongan yang ada di Desa tersebut, mulai dari kesiapan menerima tamu hingga pelayanan sampai pada penutupan.

Danar Ohoiseb yang mayoritas penduduk protestan menjadi tempat pwai Ta’aruf sedagkan lokasi antara Danar Sare dan Danar Lumefar menjadi lokasi berlangsungnya kegiatan MTQ.

Untuk diketahui bahwa Danar Sare penduduknya muslim sedangkan Danar Lumefar penduduknya Katolik.

Keterlibatan tiga golongan agama di Desa itu  menjadi bukti akan tingginya toleransi antar umat beragama di Maluku Tenggara.

Terlihat tidak hanya sebatas itu tetapi turut meramaikan kegiatan MTQ Kabupaten ke 29 itu juga tampil paduan suara dari Serikat Kepausan Anak-anak misioner (Sekami) Stasi Lumefar.

Penampilan Sekami Stasi Lumefar dengan lantunan lagu-lagu muslim yang berhasil menggugah para penonton maupun 11 Kafilah yang hadir sebagai peserta.

Petronela Savsavubun pembina Sekami Stasi Lumefar samaikan bahwa kesiapannya bersama anak-anak Sekami ini bukan hanya menjelang momentum MTQ tapi sudah sejak 2 tahun yang lalu.

“Kami sudah berlatih lagu-lagu islam sejak 2 tahun lalu, jadi pas datang momen MTQ maka kami menawarkan diri dan diterima untuk turut meramaikan kegiatan ini,” bebernya

Menurut Savsavubun bahwa kegiatan MTQ Kali ini sangat meriah ditambah lagi bahwa antisipasi dan keterlibatan dua golongan lain dalam mensukseskan kegiatan ini sangat luar biasa.

Mantan Kepala Dinas Perlindungan peremouan dan anak Kabupaten Maluku Tenggara ini berharap bahwa kedepan kebersamaan antar golongan seperti ini terus di tingkatkan baik itu untuk kegiatan MTQ, Pesparawi maupun Pesoarani.

Sedangkan Bupati Maluku Tenggara, Drs  Hi. Taher Hanubun mengapresiasi kepedulian seluruh masyarakat Maluku Tenggara baik dari Katolik, Protestan dan Hindu dalam menyukseskan kegiatan MTQ tingkat Kabupaten Malra kali ini.

Lanjut Hanubun MTQ Tingkat Kabupaten kali sangat luar biasa karen keterlibatan kafila kali ini tidak hanya dari umat muslim, tapi juga dari agama protestan, katolik dan Hindu dimana peserta lomba dari agama muslim sedangkn yang bergama lain datang untuk mensuport dan mendukung peserta dari Kafilanya.

“Ini merupakan simbol Bhineka Tunggal Ika, biar kita berbeda tapi tetap bersatu, berbeda agama, Kampung tapi kita satu yaitu satu kafia satu dalam hal saudara, hubungan kekeluargaan yang sudah terjalin sejak leluhur terus dihidupkan tanpa memandang golongan dan ras,” ungkap Hanubun.

Orang nomor satu ini juga mengatakan bahwa kebersamaan ini adalah simbol Moderasi agama, dimana perbedaan adalah rahmat dan ‘bukanlah pemisah Kita, justru menjadi alat pemersatu dalam bingkai kebersamaan dan kekeluargaan.

Taher berharap Semoga suasana kebersamaan dan kekeluargaan yang sudah terjaga dengan baik ini, dapat dipertahankan dan dikembangkan dimasa yang akan datang tutupnya.(pas/w2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *