Tetani di Jombang Terancam Gagal Panen, Hama Tikus Tak Terkendali

Istimewa
Istimewa

JOMBANG – Petani di Desa Plabuhan Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang terancam mengalami kerugian besar. Pasalnya tanaman yang mayoritas Padi di serang hama tikus yang tidak terkendali sehingga mengancam petani di wilayah tersebut gagal panen.

Hal tersebut dirasakan  Suwaji (62) seorang Petani di Desa Plabuhan yang setiap malam harinya harus berjaga disawah yang dipasang listrik menggunakan Jenset, lantaran Hama tikus yang tak kunjung habis yang terus merusak tanaman padinya.

“Tiap malam harus begadang disawah mas nunggu Jekset buat aliran listrik sawah agar hama tikus tidak menyerang. Setiap malam saya mendapatkan 20 hingga 50 ekor tikus sawah saya sendiri dan tidak habis-habis”, papar Suwaji ditemui dirumahnya, Minggu (21/06/2020).

Lanjut Suwaji, hal tersebut sudah terjadi dua musim lalu dan sekarang terjadi lagi. Hasil tanaman padinya secara normal mendapatkan 50 kwintal terus turun menjadi 25 kwintal pada musim kedua. Dan musim ini masih terjadi lagi banyaknya hama tikus melanda, petani terancam merugi lagi. Hal tersebut juga di rasakan para petani padi yang lain di Desa Plabuhan, jelasnya.

“Biasanya saya panen mendapatkan 50 kwintal kalok normal, terus turun setengahnya mas. Sekarang terjadi lagi mas hama tikus banyak lagi. Sampek saya membeli jenset baru untuk saya pasang listrik. Tiap malam saya tungguin, terkadang saya nyuruh orang untuk berjaga mas capek soalnya”,  keluh Suwaji.

Suwaji berharap ada solusi kongkrit dari Pemerintah dalam mengatasi permasalahan petani di Kabupaten Jombang. Karena sampai sekarang belum ada solusi yang jitu dari Pemerintah dalam menangani Hama Tikus, padahal tikus sudah menjadi permasalahan Petani dari dulu.

“Kami petani kepengenya ada solusi yang pas bagi petani menghadapi tikus ini mas, tidak hanya tikus sebenarnya permasalahan petani dan masih banyak lagi. Namun permasalahan petani kan ya cuman itu-itu aja, tapi tidak ada solusi yang pas sampai sekarang mas”,pungkasnya. (tyo/w1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *