Selama 16 Tahun GPM Ur Pulau Terbengkalai Akhirnya Bisa Diselesaikan

gpm ur pulau
Bupati Maluku Tenggara Drs. Hi. M. Taher Hanubun saat memberikan sambutan pada peresmiam gereja.(wacananews.co.id/pas)

MALUKU TENGGARA, WacanaNews.co.id — Bupati Maluku Tenggara Drs. Hi. M. Taher Hanubun berharap semoga ibadah Natal tahun ini jemaat GPM Ur Pulau sudah bisa menggunakan gereja yang baru.

Dalam acara Penutupan atap Gedung Gereja Jemaat GPM Ur Pulau, pada Minggu, (05/12/21) Bupati katakan bahwa kegiatan penutupan Gereja seperti ini merupakan salah satu bentuk kearifan lokal Budaya Suku Kei yang selama ini hidup dan berkembang dalam masyarakat Kei.

Acara ini merupakan bukti betapa Suku Kei memiliki Budaya yang Mulia dan patut untuk tetap hidup dan berkembang serta dilestarikan sebagai suatu kekayaan yang positif, yang sering kita sebut sebagai Maren.

“Untuk Jemaat GPM Ur Pulau, saya ajak hendaknya lebih menghayati kehadiran Gereja ini sebagai suatu kesatuan pribadi – pribadi Jemaat untuk menyuarakan kedamaian sejati yang membawa cinta bagi sesama. Salah satu dasar dari Kedamaian sejati adalah hidup solider dengan sesama. Hormati kepelbagaian, Jangan mudah terprovokasi oleh isu – isu menyesatkan yang dapat menghancurkan kebersamaan kita,” pesan Bupati.

Makna yang terkandung dari acara ini adalah kebersamaan, Persaudaraan, dan solidaritas. sungguh sangat positif ketika orang – orang yang merasa bertanggungjawab atas bangunan ini turut membenamkan diri dalam persaudaraan sejati guna menyelesaikan keseluruhan bangunan ini lepas dari kepelbagaian Agama yang ada.

Selain itu kebersamaan ini juga merupakan sebuah ungkapan hati guna memohon Restu Tuhan dan para leluhur untuk turut menjaga bangunan Kudus ini.

Menurut Taher bahwa Adat, Agama dan Pemerintah adalah tiga tungku yang menopang kehidupan masyarakat di Bumi Larwul Ngabal. Keterlibatan ketiga unsur ini dalam menopang kehidupan masyarakat Kei dapat memberikan jaminan keselarasan yang tentunya harus dilaksanakan secara benar dan sungguh – sungguh.

gereja ur pulau
Proses pekerjaan GPM Ur Pulau di Maluku Tenggara.(wacananews.co.id/pas)

Acara yang kita laksanakan hari ini membuktikan bahwa adat dan agama dapat berjalan selaras. Saya mau mengajak
kita sekalian untuk menghormati dan melestarikan tradisi ini sebagai aset berharga di Bumi Larwul Ngabal.

Pada Prinsipnya, Bukan kemegahan Gedung Gereja yang menjadi sumber penilaian kebaikan, namun bagaimana gereja ini melahirkan kualitas iman umat. Ini yang harus kita hayati bersama.

“Kita dalam kemanusiaannya cenderung merasa nyaman beribadah pada Gedung Gereja yang mewah dan penuh fasilitas yang nyaman. Pada posisi itu, maka kita tidak menyadari makna kehadiran Tuhan lewat Gereja. Gereja adalah wadah persekutuan Umat Kristiani yang mempercayai akan keagungan Tuhan,” kata Bupati.

Selaku Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Taher akan terus dan senantiasa mengawal visi untuk mengembangkan Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memupuk solidaritas antar Umat Beragama di Kabupaten Maluku Tenggara termasuk penyelesaian Sarana-sarana Peribadatan.

Atas nama Pribadi dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, Hanubun mengucapkan selamat atas pelaksanaan Penutupan Atap Gedung Gereja Jemaat GPM Ur Pulau. Dan berharap gedung Gereja ini melahirkan semakin banyak Jemaat Kristen yang setia dan taat untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.

Sementara itu Ketua Klasis GPM Pulau-pulau Kei Kecil dan Kota Tual Pdt. Irene K. Koljaan, mengatakan bahwa pihaknya sangat bersyukur karena berkat kerja keras Buapti dan Wakil Bupati Malra Gedung Gereja yang mengambang selama 16 tahun akhirnya dapat terselesaikan.

“Kami bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara. Kalau saja tidak ada perhatian, kami yakin hari ini kita tidak ada di sini untuk menyaksikan persitiwa ini,” kata Pdt. Irene dalam sambutannya.

Menurut Pendeta bahwa Gereja tidak bisa berjalan sendiri. Gereja perlu dukungan pemerintah dan semua pihak agar bisa berjalan bersama. Hal tersebut, hal itu terbukti dengan pembangunan Gedung Gereja Sion Ur Pulau saat ini.

Pendeta Irene meminta panitia pembangunan agar dapat memanfaatkan dana bantuan dengan bijak sehingga Gereja Sion Ur Pulau bisa selesai dan diresmikan tahun depan.(pas/w2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *