PKL Demo Disperindagpas Jombang Untuk Menagih Janji

demo pkl jombang
Pendemo sambil memegang poster tuntutan mereka berorasi menyuarakan tuntutan.

JOMBANG, WacanaNews.co.id — Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kabupaten Jombang Demo Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar tuntut janji bansos dan tidak memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Kamis (15/07/21).

Demo PKL tersebut lantaran mereka resah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kabupaten Jombang yang membuat penghasilan dagang mereka berkurang.

Sembari membawa poster bertulisan “Mending Mati Covid Timbang Mati Kaliren Anak Bojoku” (Mending meninggal Covid daripada meninggal kelaparan anak istri saya, red) pendemo berorasi menyuarakan tuntutanya.

Asnan Setiawan salah satu pendomo mengatakan, aksi yang dilakukan guna menuntut janji Dinas soal bantuan sosial yang hingga saat ini belum cair dan menuntut PPKM Darurat segera diakhiri.

“Bansos itu sampai sekarang belum cair, padahal sudah didata sejak tahun 2020. Janji sudah berulang kali. Dulu katanya bulan ini cair, tapi nggak cair-cair. Tujuan kami ke sini untuk menanyakan,” terangnya.

Dirinya mengaku sangat keberatan dengan kebijakan PPKM darurat. Ia minta kepada pemerintah untuk tidak memperpanjang PPKM.

“Para PKL menuntut kebijaksanaan, bukan kebijakan. Kami berpesan, saat membuat kebijakan, kami mohon pihak paling dirugikan diikutsertakan,” jelasnya.

Koordinator Aksi PKL Joko Fatah Rachim menjelaskan, PKL dari keseluruhan di Kabupaten Jombang yang terwakili sudah resah dengan adanya PPKM Darurat. Sebab, pemda selama ini tidak memberikan solusi kepada mereka yang terdampak.

“Saya juga berjualan. Puasa tutup total, baru berjualan sebentar tahu-tahu darurat diberlakukan tidak boleh jualan sampai pukul 20.00 WIB,” terangnya.

Fatah menyayangkan sikap pemda yang menerapkan kebijakan tanpa memberikan solusi kepada yang terdampak. “Mereka (PKL, red) berjuang menghidupi nafkah keluarga. Lha inilah, harusnya pemerintah memperhatikan itu,” cetusnya.

“Ini seharusnya bansos yang untuk pedagang atau masyarakat yang terdampak PPKM langsung dikeluarkan. Bukan hanya seperti itu, ditutup semuanya. Lama-lama matinya bukan karena Covid-19, tapi karena stres,” tegasnya.

“Kalau memang hal itu dikeluarkan tiap bulan untuk jatah mereka, ataupun yang akan disalurkan, segeralah salurkan bansos itu,” imbuh Fatah.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Jombang, Bambang Nurwijayanto mengatakan, jika pihaknya akan menyampaikan aspirasi para PKL kepada pimpinan.

“Hasil ini akan kami laporkan ke pimpinan. Untuk bansos saat ini masih dalam tahap administrasi,” pungkasnya.(aan/w2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *