Peringati HUT RI Ke-76, Warga Desa Watukamba Ende Gotong Royong Perbaiki Jalan Propinsi

desa watukamba ende
Terlihat Warga Desa Watukamba, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende memperbaiki jalan.(wacananews.co.id/ms)

ENDE, WacanaNews.co.id — Sejumlah Warga Desa Watukamba, Kecamatan Maurole, terlihat kerjasama memperbaiki jalan rusak Parah Lintas Kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Timur yang berlokasi di Kabupaten Ende, antara Kabupaten Nangeko dan Sika, Senin, (16/08/21).

Hal yang dilakukan memang bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indoneisa ke-76, tapi dalam kenyataannya panggilian hatilah, yang menggerakan Warga Desa Watukamba, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende melakukan kegiatan mulia ini tanpa rencana program merayakan hari kemerdekaan.

Kepada Media Ini, dilokasi pengerjaan pemuda Dusun Aepetu, Rolan Hala dan Beri Prima Woda sili mengirimkan foto kerja baktinya. Rolan Menyampaikan sudah dua kali melakukan perbaikan jalan Propinsi NTT yang berlokasi di Mage Dhaga, Dusun Aepetu, Desa Watukamba.

Aksi mulia ini dilakukan dengan sendirinya serentak hati warga tergerak lantaran banyak korban kecelakaan baik pengemudi speda motor, oto dan juga termasuk pengguna jalan kaki yang melintasi jalan Propinsi, yang berlokasi di Mage dagha, Dusun Aepetu, Desa Watu Kamba karena di area tanjakan yang terjal.

Pengerjaan dimulai jam 10 pagi hingga sore hari pukul 15.04 Wita, kedua pemuda tadi mengirim gambar kerja baktinya.

Diketakui bahan material, seperti pasir, batu, semen, Aqua bahkan uang di sumbang dari sopir oto yang melewati Jalur Maghe Dahga.

“Kami kerja buka tutup, beberapa hari yang lalu kami tutup sebelah kanan dan karena sdh kering hari ini kami kerja sebelah kiri Arah Ende,” ucap Rolan.

Bahkan ia, menyampaikan masyarakat desa Watu Kamba berniat untuk memperbaiki jalan di Aepetu saat tanjakan karena, disitupun menjadi tempat rawan kecelakaan.

“Kami berinisiatif untuk mengerjakan di lokasi Aepetu dekat Nangawuwu, karena disana sudah banyak oto dan motor kecelakaan, tapi karena disana Wilayah desa Aewora kami jadi tidak enak,” papar Rolan.(ms/w2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *