Penyelundupan Narkoba Dalam Krupuk di Lapas Jombang, Bukan Yang Pertama Kalinya

Kasat Resnarkoba Polres Jombang, AKP Moch Mukid saat diwawancarai.(wacananews.co.id/zan)

JOMBANG, WacanaNews.co.id — Penyelundupan Narkoba dalam krupuk di Lapas Jombang bukan pertama kalinya. Polisi kali ini sedang melakukan pengejaran terhadap pembawa kerupuk yang didalamnya berisi narkoba yang hendak diselundupkan di Lapas Kelas IIB Jombang, Jawa Timur.

Kerupuk berisi narkoba jenis sabu dan pil dobel L itu, sedianya akan diberikan ke salah satu penghuni lapas yang berinisial NC. Warga binaan tersebut merupakan napi dua kasus narkoba yang kini menjalani masa tahanan 8 bulan dari vonis selama dua tahun penjara.

Kasat Resnarkoba Polres Jombang, AKP Moch Mukid mengatakan, bahwa hari ini Sat Resnarkoba Polres Jombang melakukan pemeriksaan tahanan yang ada di lapas terkait penyelundupan yang diduga narkotika yang diselundupkan lewat kerupuk.

“Hari ini kita lakukan konfrontir, kita menggali serta mendalami keterkaitan di dalam. Kami melakukan pendalaman dan sesuai adanya bukti-bukti baru untuk memperjelas dan segera terbongkar kasus penyelundupan yang kedua ini,” katanya kepada jurnalis, Senin (16/11/2020).

Mukid menjelaskan, kemungkinan penyelundupan narkoba yang masuk hampir sama dengan kasus salak kemarin, yakni lebih dari satu kali.

“Untuk perkembangan berikutnya, pihaknya tetap bersinergi bersama kalapas untuk membongkar kemungkinan penyelundupan narkotika yang melibatkan tahanan yang di dalam,” jelasnya.

Terkait identitas pengirim barang, Mukid mengungkapkan, bahwa sesuai kertas yamg dikasihkan waktu pengiriman barang di lapas, itu semua kan fiktif. Untuk itu pihaknya akan print ulang lagi cctv nya untuk menjadi fokus kronologis awal sampai akhir pemeriksaan.

“Karena yang menghadapi petugas lapas saat menberikan makanan itu perempuan, tapi data yang ditulis laki-laki. Makanya kita akan konfrontir lagi. Semoga kasus ini segera terbongkar, dan untuk identitas sudah kita kantongi. Semoga segera tertangkap,” ungkapnya.

Untuk barang bukti, terang Mukid, yakni tiga paket dengan berat kurang lebih dua gram. Untuk tersangka ini pihaknya masih profiling keterlibatannya siapa-siapa, makanya masih didalami.

“Untuk modus hampir sama dengan salak. Mingkin ini satu jaringan bisa jadi atau mungkin jaringan baru. Tapi melihat modusnya, hampir sama antara salak dengan kerupuk. Semoga bisa terungkap semuanya,” pungkasnya.(zan/w2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *