Memancing Ikan Salah Satu Hiburan Warga di Hari Minggu

Terlihat ratusan warga sedang memancing sambil membawa payung sebagai tempat berteduh. (wacananews.co.id/tyo)

JOMBANG – Ratusan warga dari berbagai daerah berbondong-bondong memancing ikan di salah satu waduk yang berlokasi di Desa Plabuhan Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang, Minggu (21/06/2020).

Pandemi Covid-19 bukan menjadi alasan para penghobby memancing untuk mengurungkan niat memancing. Meskipun untuk bisa memancing harus membutuhkan biaya yang tidak sedikit, ungkap Adi (30) warga Lengkong Kabupaten Nganjuk yang sedang memancing di waduk Desa Plabuhan tersebut.

“Meskipun jauh mas, tetep saya berangkat mas. Padahal ya bayarnya mas 100 rb, tapi kalok sudah hobby ya gimana lagi”, jelas Adi saat di wawancarai, Minggu (21/06/2020).

Bahkan para penghobby memancing ini membutuhkan waktu berjam-jam hingga berhari-hari saat memancing, meskipun belum tentu mendapatkan ikan. Jadi kesiapan perbekalan harus komplit dari makanan hingga payung buat berteduh, tambahnya.

” Saya sudah dari kemarin malam mas sekitar jam 11 san. Sampek sore ini saya belum pulang, ya sudah mendapatkan lumayan mas. Ada juga yang belum dapat juga mas”, jelas Adi.

Diketahui Desa Plabuhan Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang mempunyai dua waduk yang masih aktif. Selain sebagai untuk mengairi sawah, waduk Desa Plabuhan juga sebagai tempat wisata lokal warga sekitar. Di bulan-bulan tertentu di buat lokasi pemancingan yang di kelola warga Desa Plabuhan yang hasilnya sebagaian menjadi Pendapatan Asli Desa (PAD).

Mancing mania
Terlihat ratusan warga sedang memancing sambil membawa payung sebagai tempat berteduh. (wacananews.co.id/tyo)

Timen (51) salah satu Panitia Pengelola pemancingan menjelaskan, pembukaan pemancingan hari pertama pada kemarin Sabtu malam pukul 23.00 WIB (20/06/2020), hingga hari minggu sampai nanti sore. Untuk biaya pendaftaran pemancingan setiap harinya akan berubah-rubah dan semakin murah.

“Kita mulai buka pukul sebelas malam, hingga saat ini. Untuk hari ketiga, keempat dan seterusnya biayanya akan berubah lebih murah”, jelasnya.

Yang menjadi kenadala adalah debit air tidak bisa bertahan lama dikarenakan cuaca yang tidak menentu. ” Air nya paleng tidak bisa bertahan lama mas. Belom nanti buat mengairan sawah warga mungkin airnya akan cepat habis, hujan juga tidak menentu”, pungkasnya.(tyo/w1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *