Kedatangan Uskup Administrator Keuskupan Amboina dan Bupati Maluku Tenggara di Sambut Mesra Oleh Umat Paroki Wetuar

Uskup keuskupan maluku tenggara
Kunjungan Kanonic Keuskupan Agung Merauke sekaligus Uskup Administrator Keuskupan Amboina didampingi Bupati Maluku Tenggara dan Stefanus Laiyanan Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara, di Ohoi Wetuar Kecamatam Kei Besar.(wacananews.co.id/pas)

MALUKU TENGGARA, WacanaNews.co.id — Uskup Metropolitan Keuskupan Agung Merauke Mgr. P. C. Mandagi, MSC dan Bupati Maluku Tenggara Drs. Hj. M. Taher Hanubun ditandu umat Paroki Wetuar dari pantai menuju Gereja St. Petrus Wetuar, Selasa 17/11/20).

Dalam Kunjungan Kanonic Keuskupan Agung Merauke sekaligus Uskup Administrator Keuskupan Amboina kali ini didampingi Bupati Maluku Tenggara dan Stefanus Laiyanan Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara, di Ohoi Wetuar Kecamatam Kei Besar.

Untuk diketahui pantauan media ini Stefanus Laiyanan Anggota DPRD 2 Periode ini hadir sebagai Ketua Dewan Paroki Hollat-Yamtimur yang mana telah mengawal perjalanan yang Mulia bapa Uskup mulai dari tiba di bandara Udara Ibra sampai Kunjungan bapa Uskup di wilayah Kei Besar.

Uskup Administrator Keuskupan Amboina mengawali sambutanya dengan Memutuskan Kuasai Paroki Watuar secara Resmi menjadi Paroki Watuar.

Uskup keuskupan Agung Merauke dalam kunjungan ke Paroki Wetuar dengan agenda peletakan batu pertama Pembangunan Gereja di Paroki ini menyampaikan bahwa pembangunan Gereja akan berjalan lancar apabila ada persatuan dan kesatuan yang utuh dari umat.

Terlepas dari itu Uskup Agung Merauke sekaligus Uskup Administrator Keuskupan Amboina menyoroti persoalan Judi dan mabuk-mabuk yang ada di Maluku Tenggara.

“Saya dengar ada ibu-ibu yang juga berjudi, tepuk tangan untuk ibu-ibu yang suka judi, begitu pula bapa-bapa yang mabuk-mabuk, tepuk tangan untuk bapa-bapa yang mabuk-mabuk” sinis Uskup.

Uskup Administrator Keuskupan Amboina ini menyesal atas tindakan-tindakan yang menghalangi proses pembangunan di Kei Besar, yang kadang sengaja menggunakan sasi Untuk kepentingan Pribadi dan menghambat kepentingan Umum.

“Saya sangat menyesal atas orang-orang yang sengaja menghalang-halangi proses pembangunan di Kei Besar, politik itu baik, tapi politik tanpa dilandasi dengan Kejujuran maka sama saja dengan Bohong. Kota harus Jujur, kalo pemerintahan kali ini memperhatikan sarana Peribadatan, pembangunan berjalan lancar ya kita harus jujur mengakuinya” tekan Mandagi.

Uskup Mandagi mengakui bahwa yang meminta Bupati untuk memberhatikan Kei Besar adalah dirinya.

“Bupati ketemu saya dan saya sampaikan bahwa Perhatikan Kei Besar, dan itu dilaksanakan oleh Bupati, Kei Besar bertahun-tahun belum merdeka, dan kali ini sudah mulai merdeka, Kei Kecil Sudah merdeka dari dulu, jadi bagus kalo pemerintah kali ini memperhatikan Kei Besar” ungkapnya.

Pada kesempatan itu juga Uskup Agung Metropolitan ini mengapresiasi Pemerintah Daerah Maluku Tenggara karena sudah memperhatikan Kei Besar yang selama ini tertinggal.

Mandagi berharap dukungan dari semua pihak untuk pembangunan Maluku Tenggara terutama Pembangunan di Kei Besar, jangan lagi ada yang berusaha menghalang-halangi pembangunan di Kei Besar.

Bersamaan dengan itu Bupati Maluku Tenggara Hj. Taher Hanubun dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemda akan membantu Pembangunan Gedung Gereja Wetuar sebanyak satu Miliar dan akan di masukan dalam APDB 2021 nanti.

Hanubun berharap agar pembangunan berjalan jangan lagi ada konflik di Dalam Ohoi.

Orang nomor satu di Kabupaten Maluku Tenggara ini menyampaikan bahwa yang dilakukan Pemda Maluku Tenggara saat ini ialah Proposional, karena dari jumlah 127 Ribu jiwa di Maluku Tenggara, Mayoritas adalah Katolik, setelah itu, muslim dan Protestan.

“Pemerintah Daerah tidak hanya memperhatikan Katolik saja tapi pemda juga memperhatikan Basudara Muslim, dan basudara Protestan, jadi jangan salah beranggapan tentang apa yang pemda lakukan saat ini, karena apa yang pemda lakukan ini ialah Proposional sesuai jumlah jiwa yang ada” tekan Bupati.

Mantan anggota DPRD propinsi ini menyampaikan bahwa apa yang dilakukan ini adalah niat yang tulus dalam membangun Maluku Tenggara yang lebih baik.

Bupati juga berharap agar para pegawai ASN juga turut memberi sedikit dari hasil yang diperoleh untuk pembangunan Gereja-gereja dan Masjid.

“Kalo tiga ribu enam ratusan pegawai baik yang beragama Islam, katolik, protestan, maupun Hindu, jika memberi sedikit dari hasil yang diperoleh untuk pembangunan Gedung-gedung Gereja maupun Masjid maka Alhasil pembangunan akan cepat selesai dan lancar”, pintanya.(pas/w2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *