Dugaan Potongan Bantuan Sosial Tunai di Ohoi Tuburlai, Dibenarkan Kepala Desa

Potongan Bansos Covid maluku tenggara
Ilustrasi Potongan Bansos Covid Maluku Tenggara.(wacananews.co.id/pas)

MALUKU TENGGARA – Pemotongan Bantuan Sosial Tunai (BST) telah dilakukan oleh perangkat dan pejabat Desa Ohoi Tuburlai, Kecamatan Kei Kebsar Utara Timur, Kabupaten Maluku Tenggara demikian penjelasan Robo Madilis (50) salah satu warga Tuburlai saat ditemui media di kediamannya, Selasa (07/07/2020) lalu.

Robo Madilis menyampaikan bahwa di Ohoi Tuburlai telah terjadi pemotongan Dana Bantuan Sosial Tunai (BST) semaunya sendiri Pemerintah Desa Ohoi.

Kata Madilis Kepala Ohoi Tuburlai Hakim Rahayaan, memerintahkan perangkat Ohoi untuk menjaga masyarakat agar selesai menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari kantor Pos langsung dilakukan pemotongan.

“Jadi dong tunggu Katong selesai terima dari dalam dan keluar langsung sekertaris Ohoi panggil dan langsung potong tanpa alasan” jelas Madilis.

Dari 24 penerima BST hanya 7 orang yang dananya di potong oleh perangkat Ohoi, itupun jumlah pemotongan berbeda-beda ada yang dipotong sebanyak Rp. 1.200.000 adapula yang dopotong hanya Rp. 600.000 dan ada juga yang dipotong sebanyak Rp. 1.500.000.

“Sebagai masyarakat saya minta kepada pihak lain yang Bupati Maluku Tenggara agar segera melihat masalah ini, kami rakyat kecil jangan di permainkan seperti ini.” keluh Madilis.

Terpisah Kepala Ohoi Tuburlai Hakim Rahawarin, S.Ip ketika dikonfirmasi terkait persoalan pemotongan Bantuan Sosial Tunai, kepala Ohoi membenarkan adanya pemotongan tersebut. Demikian ungkapnya pada wacananews.co.id  dikediamannya, jum’at (10/07/2020).

“Benar kami melakukan pemotongan tapi perlu diketahui bahwa sebelum masyarakat menerima BST saya sudah melakukan musyawarah bersama seluruh Masyarakat Ohoi Tuburlai, dan saya sudah mensosialisasikan terkait pendobolan nama penerima bantuan, dan bagi nama-nama yang terima dobol agar jangan marah karena anjuran pemerintah sesuai surat edaran Dinas Sosial Kabupaten Maluku Tenggara agar tidak terjadi pendobolan nama Penerima bantuan Covid 19 ini”, papar Hakim.

Rahawarin menjelaskan bahwa dari 24 penerima BST di Ohoi Tuburlai, 7 nama itu termasuk pendobolan nama untuk BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang bersumber dari Dana Desa. Tujuan kami melakukan pemotongan ini ialah untuk menyerahkan kepada keluarga yang belum mendapat bantuan sama sekali.

Lanjut Kepala Ohoi Tuburlai, persoalan jumlah nominal yang berbeda itu berdasarkan pada pengaturan pribadi yang bersangkutan dalam hal ini, pengalihan bantuan dari yang punya nama dobol untuk menerima ke yang belum menerima bantuan sama sekali.

“Saya sudah berkoordinasi dengan yang punya nama dobol terima BLT DD sekaligus BST dengan yang belum menerima biar bisa diatur dengan baik sehingga jangan ada kecurigaan antara satu dgn yang lain, dan itu sudah diterima oleh kedua bela pihak.” jelas Rahawarin.

Disinggung tentang perangkat Ohoi melakukan pemotongan diluar Ruangan. Orang nomor 1 Ohoi Tuburlai ini mengatakan bahwa info itu tidak benar pasalnya di lakukan pemotongan di dalam ruangan bukan diluar.

“Susunan meja kami perangkat Ohoi di Dalam Ruangan bukan di Luar, jadi meja kami berhadapan dengan meja dari Kantor Pos, sehingga yang punya nama dobol setelah menerima dari Kantor Pos langsung datang dan menyerahkan kembali di meja kami perangkat Ohoi, dan uang itu kami serahkan ke keluarga yang bersangkutan yang belum menerima semua bantuan” paparnya.

Kepala Ohoi Tuburlai ini menambahkan bahwa bagi siapa saja yang telah mendapat laporan dari masyarakat seperti info diatas maka silakan saja datang di Ohoi Tuburlai lalu keluar masuk setiap ruamh dan tanyakan di masyarakat setempat apakah semua masyarakat terima bantuan atau tidak.

Karna sampai hari ini semua masyarakat Tuburlai sudah menerima Bantuan Covid-19 ini, yang hanya kami menjaga adalah jangan sampai terjadi pendobolan nama penerima, atau PNS, Perangkat maupun TNI, Polri yang ada di Ohoi. pungkasnya.(pas/w1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *