Dianggap Menggangu Pelantikan Perangkat Desa, Sekcam Jombang Ancam Wartawan

Sekcam jombang ancam wartawan
Kantor Camat Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang Propinsi Jawa Timur.(wacananews.co.id/sob)

JOMBANG, WacanaNews.co.id — Insiden tidak mengenakan terjadi saat proses pelantikan perangkat Tiga Desa di Kantor Kecamatan Jombang. Pasalnya, saat hendak mengambil gambar wartawan dianggap menggangu proses jalanya pelantikan oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Jombang Kabupaten Jombang Propinsi Jawa Timur, Rabu (17/03/2021).

Tak hanya itu, sikap arogansi ditunjukan oleh Sekcam Jombang dengan berlagak ala seorang preman menanyakan alamat rumah salah satu wartawan dan akan mencari wartawan tersebut. Bahkan dia juga mengatakan jika tidak terima dengan sikapnya bisa mencari dirinya.

Perlakuan tersebut dikakukan Sekcam Jombang M Supakun kepada M. Yusuf Efendi yang merupakan wartawan dari wacananews.co.id dan beberapa wartawan lain yang hendak meliput kegiatan pelantikan Perangkat tiga Desa yaitu Desa Tunggorono, Desa Sumberejo dan Desa Sambong yang dilakukan serentak di Kantor Kecamatan Jombang.

Saat sedang wawancara dengan Camat Jombang, Sekcam Jombang M Supakun memotong dan mengklarifikasi, ia mengaku tidak melarang wartawan mengambil gambar cuman harus ada batasnya. Ia berharap para wartawan meminta gambar dari petugas dokumentasi yang bukan wartawan.

“Klarifikasi mas, sampean kan sama saya, saya sampaikan, silahkan ambil gambar tapi dengan batas koridor jangan diarea pelantikan. Karena ada petugas dokumentasi. Ditanya petugas dari wartawan.? Bukan, dari kami, petugas kami,” bantahnya, Rabu (17/03/2021).

Ditanya, kamu bilang jangan menggangu? Sekcam tidak mengakuinya, dia berharap agar wartawan tidak mendekat supaya tidak menggangu acara. Bahkan ada wartawan yang hendak mengambil foto lalu ditarik-tarik, ia menganggap wartawan tersebut tidak jelas dari media mana.

“Pada saat prosesi pelantikan, tolong jangan mendekat supaya tidak menggangu acara. Ditanya emangnya wartawan menggangu? Tidak, saya tidak mengatakan demikian. Ditanya, saya minta foto saya ditarik-tarik? Kalok sampean dari media, media mana, terimakasih pak, saya tidak melarang,” bantahnya.

Ditanya, sampean mengatakan ke saya, engko nok gak terimo mari buyaran pethuk’i aku, maksutnya apa? (Nanti kalok tidak terima, selesai acara temui saya). “Sampean kalok tidak terima, kurang puas silahkan temui saya diruangan saya kalok mau klarifikasi,” jawab Sekcam Jombang.

Sekcam Jombang juga sempat berkata kepada wartawan akan mencari wartawan tersebut dengan bertanya alamat rumahnya. Sampean tak golek’i omahmu dhi? “Nok sampean objektif, tak golek’i tak dangoni,” ngeles Sekcam Jombang.

Sementara itu Camat Jombang Muhdlor menengahi perdebatan saat wawancara tersebut, dengan menganggap sekcam merupakan istrinya, yang mengatur kebutuhan di dalam internal kantor Kecamatan. Ia merasa tidak ada yang merasa terganggu dengan keberadaan wartawan dan ia menganggap tidak ada masalah.

“Sekcam itu istrinya camat, dia kepala rumah tangga yang mengatur ke dalam, kalok sampean mintak foto nanti mas luhur menfasilitasi semua. Jadi tidak ada masalah, tidak ada, yang menggangu tidak ada yang merasa terganggu, tapi alangkah eloknya dokumentasi jadi satu dengan mas luhur,” tutupnya.(sob/aan/w2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *