Daniel Rahakbauw: Pemda Malra Belum Mampu Mengurangi Beban Orang Tua Bagi Mahasiswa Diluar Daerah

Daniel Rahakbauw
Asrama Mahasiswa HPMS Cabang Ambon yang di bangun Pemerintah Kabupaten Sula.(wacananews.co.id/daniel)

MALUKU TENGGARA, WacanaNews.co.id – Daniel Rahakbauw  Pemuda Evav menilai Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara masih belum mampu meringankan beban orang tua wali bagi anak-anak nya yang sedang menempuh pendidikan di luar kota.

“Kabupaten Maluku Tenggara usia yang sudah terbilang tua bila dilihat dari tingkat kepedulian daerah terhadap mahasiswa/i yang sementara menempu perkuliaan pada perguruan tinggi di luar Kabupaten Maluku Tenggara masih sangat minim dan juga masih sangat membutuhkan perhatian yang khusus dari pemerintah daerah tersebut, disebabkan belum adanya sentuhan kasih dari daerah kepada mahasiswa/i nya,” ungkapnya, Minggu (12/09/21).

Hal tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan itu menurut data yang didapatkan bahwa Kabupaten Kepulauan Sula telah memiliki asrama yang dibangun oleh pemerintah daerahnya mengunakan APBD tahun 2010. Asrama ini dikhususkan untuk mahasiswa/i yang berasal dari daerah tersebut. Asrama ini terdiri dari 21 kamar tidur, setiap kamar ditempati oleh 2-3 orang, biaya listrik dan air didapat dari hasil patungan per setiap kamar, sedangkan biaya perawatan ditangani oleh Pemerinta Daerah Kabupaten tersebut. Asrama ini terletak di kate-kate, kelurahan hunut kecamatan Teluk Ambon.

“Sedangkan kenyataan sekarang yang dialami kebanyakan dari generasi bangsa ini tidak dapat mengikuti pendidikan dengan baik disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang menonjol dan lebih dominan adalah tentang masalah keuangan (finansial) yang dimiliki oleh keluarga,” ungkap Daniel.

Oleh sebab itu, perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah daerah bagi mahasiswa/i asal Maluku Tenggara yang berada di Kota Ambon untuk mengurangi beban keluarga lewat pengadaan tempat tinggal. Saya merasa pemda Malra perlu menyediakan sebuah tempat tinggal (asrama) bagi mahasiswa/i nya. Hal ini dilakukan agar dapat mengurangi beban orang tua, keluarga dan juga dapat menambah niat belajar generasi-generasi yang akan datang nantinya.

“Saya pribadi juga sangat berharap agar para birokrasi kita dapat menjawab keresahan ini. Sebab jika ingin daerahnya maju utamakan dulu SDM yang dimiliki agar SDA dapat dikelola dengan baik dari bekal SDM yang dimiliki,” jelasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *