Bupati Maluku Tenggara Tinjau Rumah Sakit Hati Kudus Langgur

Bupati maluku tenggara tinjau rs hati kudus langgur
Bupati Maluku Tenggara Drs. Hj. Muhamad Thaher Hanubun saat foto bersama Ketua Yayasan dan Staf RS. Hati Kudus Langgur.(wacananews.co.id/pas)

MALUKU TENGGARA, WacanaNews.co.id — Drs. Hj. Muhamad Thaher Hanubun Bupati Maluku Tenggara melakukan peninjauan ke Rumah Sakit Hati Kudus Langgur, Selasa (23/02/2021)

Dalam kegiatan tersebut Bupati Maluku Tenggara Hanubun meninjau langsung kondisi bangunan (ruangan) dan fasilitas kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut, dengan tujuan bupati memastikan langsung ketersediaan Fasilitas kesehatan serta permasalahan yang ada di rumah sakit ini.

Dalam kunjungan tersebut Bupati menyusuri lorong-lorong yang ada di rumah sakit yang ditemukan adalah Salah satu fasilitas di rumah sakit tersebut yakni sebuah mobil ambulance yang mendapat perhatian serius dari orang nomor satu di Malra ini.

Dengan menggunakan bahasa daerah (Kei), bupati mengatakan It liiik fo it kai, ik bo it ot vadad, yang artinya (kita harus melihat langsung agar bisa tahu dan kemudian kita memperbaikinya).

Usai meninjau ruangan dan fasilitas, dilanjutkan dengan silaturahmi antara Bupati Malra bersama Ketua Yayasan, Direktur dan seluruh staf RSHKL.

Pada kesempatan itu, bupati Hanubun mengingatkan semua pihak agar selalu ingat akan sejarah tentang rumah sakit ini.

“Saya megajak kita semua khusunya para pimpinan OPD, staf ahli bupati dan asisten, supaya kita mengenal sejarah tentang rumah sakit Langggur ini. Mungkin kita semua sudah tahu, tapi saya mengingatkan kembali kepada kita semua supaya apa-apa yang kita lakukan nanti dalam memberikan dorongan kepada rumah sakit Hati Kudus Langgur itu betul-betul dari kemurnian hati kita, tanpa paksaan apapun,” tandasnya.

Ia mengungkapkan, Rumah Sakit Hati Kudus Langgur (mulai dari Mgr. Johanes Aerts MSC dan kawan-kawan) sampai saat ini memiliki catatan sejarah, bukan saja di Kei tapi sampai ke tanah Papua (dulunya Irian Jaya).

“Sebelum kita mengenal rumah sakit lain di daerah ini, rumah sakit ini berdiri untuk melayani semua orang pada saat itu, bukan cuma orang Katolik saja tapi semua orang,” tandasnya.

Pada kesempatan itu pula dirinya meminta pihak rumah sakit Hati Kudus untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah, dalam rangka untuk menopang dan memperluas kapasitas fasilitas kesehatan pada rumah sakit tersebut.

Untuk itu, bupati Hanubun meminta Direktur RSHK Langgur untuk menyediakan administrasi yang dibutuhkan untuk dijadikan dasar hukum.

“Ada mekanisme yang harus dilakukan agar pemerintah dapat turut menopang ketersedian fasilitas kesehatan pada RSHK. Kami akan melihat kebutuhan prioritas mana yang harus didahulukan dan diupayakan masuk di APBD Perubahan atau APBD 2022 nanti,” ujarnya.

Bupati Hanubun menegaskan, Pemda melalui Dinas Kesehatan akan memberikan bantuan 1 unit mobil ambulance kepada Rumah Sakit Hati Kudus Langgur, mengingat kondisi mobil tersebut sudah tidak layak pakai (tidak memenuhi standar pelayanan).

Bupati didampingi Ketua Yayasan Santo Lukas, RD. Ino Ngutra dan Wakil Uskup wilayah Kei Kecil (Pastor Eko Reyaan Pr), Wakil Uskup Wilayah Kei Besar (Pastor Frans Rahasomar Pr) serta Direktur RSHKL, dr. Yessi Virginia Lasol.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut yakni Sekda setempat Ahmad Yani Rahawarin, para Satf Ahli dan Asisten serta sejumlah Pimpinan OPD lingkup Pemkab Malra.(pas/w2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *