Bupati Jombang Dorong Tanam Padi Organik

bupati jombang dorong pertanian organik
Bupati Jombang usai  melaksanakan panen raya padi di desa Banjarsari, Rabu (5/5/2021) didampingi Asisten 1, Kepala Dinas Pertanian, Kepala DPMD, serta OPD terkait pada Panen Raya Demplot Padi (Beras Sehat) serta Launching Pupuk Organik Micoriza dan Kompos Pengusir Tikus, hasil produksi Gapoktan desa Banjarsari, Kecamatan BandarKedungmulyo, Kabupaten Jombang.

JOMBANG, WacanaNews.co.id — Bupati Hj. Mundjidah Wahab mengapresiasi langkah sinergi yang dilakukan Kepala Desa Banjarsari dalam meningkatkan Pertanian di daerahnya, dengan meginisiasi pertanian organik melalui Program Pertanian Produktif menggandeng Universitas KH. Wahab Hasbullah (Unwaha) beserta Baznas Kabupaten Jombang.

Ini disampaikan Bupati Jombang usai  melaksanakan panen raya padi di desa Banjarsari, Rabu (5/5/2021) didampingi Asisten 1, Kepala Dinas Pertanian, Kepala DPMD, serta OPD terkait pada Panen Raya Demplot Padi (Beras Sehat) serta Launching Pupuk Organik Micoriza dan Kompos Pengusir Tikus, hasil produksi Gapoktan desa Banjarsari, Kecamatan BandarKedungmulyo, Kabupaten Jombang.

Bupati Jombang mendorong langkah Desa Banjarsari, bisa diikuti Desa yang lain, agar petani semakin banyak pertanian serta memakai pupuk organik. sehingga tidak tergantung pupuk kimia, apalagi pupuk subsidi sulit didapat dan terbatas, sehingga ini merupakan solusi terbaik”, tuturnya.

Dalam program ini, Pupuk Organik adalah hasil kreasi mahasiswa Unwaha berbasis produk lokal, serta Baznas Kabupaten Jombang yang bersedia menjadi pembeli utama berasnya. Karena Baznas Kabupaten Jombang setiap bulan setidaknya membutuhkan beras sekitar 15 ton untuk diberikan kepada Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Tahfidz. Sehingga tidak hanya mempersiapkan pertaniannya, namun siap membeli dari para petani.

Padi organik punya banyak kelebihan. ’’Padi organik lebih menguntungkan bagi petani, sehingga Kesejahteraan petani makin meningkat jika menanam padi organik,’’ kata Bupati Mundjidah Wahab.

Karena Padi organik tidak memakai pupuk kimia, maka akan memutus rantai ketergantungan terhadap pupuk kimia yang pasokannya dari pusat terus dikurangi, namun disisisi lain makin lama kebutuhan lahan terhadap pupuk kimia kian meningkat. Ini menyebabkan pupuk kimia langka dan harganya menjadi mahal, sehingga keuntungan petani terus menurun. ’’Dengan menanam padi organik, saat masa tanam petani tidak akan bingung cari pupuk kimia,’’ paparnya.

Pangsa pasar padi organik masih besar dan menggiurkan. Padi organik bisa masuk ke super market dan mini market. Peminatnya semakin besar dan terbuka lebar, kesadaran akan manfaat padi organik yang lebih sehat. Masyarakat yang peduli kesehatan lebih memilih padi organik. Walaupun harganya lebih mahal. ’’Ini membuat petani bisa memperoleh keuntungan lebih tinggi,’’ paparnya.

’’Padi organik ini bisa menjadi prodak unggulan Desa Berdaya,’’ tutur Mundjidah. Desa Berdaya adalah program pemberdayaan dalam cakupan wilayah desa  melalui pendekatan terintegrasi, yaitu program pembinaan masyarakat, ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hingga kesiapsiagaan bencana, dengan target tumbuh dan berkembangnya kelembagaan lokal yang berdaya.

Kemitraan Desa Banjarsaari dengan Unwaha menghantarkan petani Banjarsari mendapatkan beasiswa kuliah pada Fakultas Pertanian di Unwaha. Mereka bisa memanfaatkan produk Unwaha seperti pupuk mikoriza serta kompos pengusir tikus, untuk mensuport program padi organik.

’’Hasilnya sudah terbukti bagus. Padi yang tengah dipanen ini adalah padi yang menggunakan 50 persen pupuk organik dan 50 persen kimia”, pungkas Bupati.(aan/sum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *