EKONOMI

Budidaya Kunyit dan Peluang Bisnis di Pasar Expor

WacanaNews.co.id — Kunyit adalah termasuk salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia, bahkan Afrika. Tanaman ini biasanya digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau obat, untuk menjaga kesehatan serta dapat pula digunakan sebagai bahan kecantikan seperti pemakaian dalam perawatan kulit dan wajah.

Kunyit sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan sejenis gulai dan juga digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan serta dapat gula menjadi pengawet produk Farmasi berbahan baku. Kunyit mampu bersaing dengan berbagai obat paten misalnya untuk peradangan sendi atau dapat pula menjadi suplemen makanan yang dikemas dalam bentuk kapsul.

Umbi atau rimpang yang berumur lebih dari 1 tahun dapat dipakai sebagai obat yang memiliki khasiat untuk mendinginkan badan, membersihkan khususnya pada lambung, serta dapat merangsang dan dapat melepaskan kelebihan gas di usus dapat pula menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah.

Kunyit merupakan salah satu rempah yang banyak tersedia di pasar tradisional maupun pasar modern. Tidak heran jika kunyit menjadi incaran para petani untuk membangun usaha budidaya kunyit selain budidaya cabe rawit yang harganya masih menjunjung tinggi. Minimnya modal yang dikeluarkan menjadi salah satu alasan kenapa lebih memilih membudidayakan kunyit walaupun terlihat sederhana.

Pembudidayaan kunyit juga membutuhkan sebuah perencanaan yang matang, beberapa persiapan yang harus dilakukan diantaranya adalah menyiapkan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi penanaman kunyit, menyiapkan modal untuk pembelian bibit pupuk dan kebutuhan lainnya. Menentukan lokasi Pasar yang dituju menentukan penjualan kunyit, Apakah dalam bentuk segar kering atau bubuk.

Menentukan bentuk dan ukuran kemasan, jika dijual dalam bentuk bubuk, menentukan cara pemasaran yang tepat, menentukan omset yang ingin dicapai, serta mempertimbangkan Berapa jumlah Karyariawan yang dibutuhkan.

Setiap bisnis selalu ada kendala dalam upaya meningkatkan pendapatan namun hal ini tidak mematahkan semangat para petani budidaya kunyit. Justru dengan adanya kendaraan tersebut, membuat para petani semakin giat dan berusaha mencari solusinya. Kendala yang umum terjadi pada usaha budidaya rimpang kunyit yaitu pemilihan bibit yang tidak tepat, tingginya persaingan bisnis antar pengusaha membuat harga tidak bisa tinggi.

Teknik pembudidayaan yang belum bisa optimal serta tanaman kunyit yang menjadi layu karena bakteri dan terkena serangan hama rimpang solusi dari berbagai kendara tersebut yaitu belilah bibit kualitas unggul pada petani yang berlisensi, berikan pelayanan terbaik kepada setiap konsumen, baik yang membeli dalam jumlah sedikit, maupun dalam jumlah banyak, mengikuti pelatihan cara pembudidayaan kunyit yang benar dan menghasilkan menggunakan media tanam yang gembur dan subur serta pembersihan lahan secara rutin.

Untuk mencegah serangan hama dengan modal sebesar kurang lebih 2 jutaan akan kembali pada waktu 2 bulan dengan asumsi laba bersih kurang lebih 700.000 nominal itu setelah dipotong biaya untuk budidaya. Kunyit pun tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas, bahkan anda bisa membudidayakannya di pekarangan rumah.

Untuk bumbu dapur biasanya kunyit basah lebih diminati, pada tahun 2018 kunyit kuning basah masih berkisar 5000 per kg. Sedangkan 1 kilo kunyit kering sekitar 20 ribuan, meski tidak signifikan harga kunyit terbilang naik jika dibandingkan pada tahun 2019. Pada tahun 2020 kunyit kuning basah yang biasa dijual sekitar 15 ribu per kilo naik sedikit menjadi 6.500 kg, begitu pula kunyit kuning kering naik dari angka 25.000 per kg menjadi 27.500 per kg.

Terpantau pada tahun 2021 harga kunyit kembali naik misalnya kunyit kuning basah yang pada tahun 2020 ditawarkan seharga 16.500 sekarang menjadi 30.000 per kg. Sedangkan kunyit kuning kering dari harga 27.500 menjadi 45.000 per kg. Sejak covid 19 mewabah di dunia termasuk Indonesia, tanaman biofarmaka baik tanaman obat maupun tanaman rimpang menjadi salah satu alternatif pengobatan banyak dicari masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Bahkan petani tanaman obat dan rimpang ini ibarat ketiban Durian Runtuh bahkan produk kunyit petani setelah diekspor juga ke India yang sudah diekspor ke India kurang lebih 1.200 hingga 1300 ton. Kunyit yang diekspor tersebut sebelum dikirim kering disimpan di gudang dalam kondisi kering sekitar 90% sehingga saat siap mengirim kondisi kunyit di dalam kontainer sudah kering 100% dengan harga 16.000 per kg hal itu sesuai nilai kontrak diperkirakan omsetnya sebesar 19,2 miliar hingga 20,8 miliar dalam sekali transaksi.

Disrilangkan bumbu ini Bahkan punya harga jual yang sangat tinggi dinilai. Karena rasa dan manfaat kesehatannya bahan yang sederhana ini biasa digunakan dalam hidangan mulai dari semur. Karena rasa dan manfaat kesehatannya bahan yang sederhana ini biasa digunakan dalam hidangan dan juga ditambahkan ke minuman seperti teh.

Para penduduk srilangka percaya kunyit memiliki kualitas antioksidan dan anti inflamasi yang membantu orang meningkatkan kekebalannya terhadap penyakit. Praktisi kesehatan menuturkan manfaat kunyit selama masa pandemi virus Corona menyebabkan permintaan Meroket.

Mengutip dari saksinya warning pos menurut angka resmi penduduk Sri Lanka mengkonsumsi sekitar 7.500 ton kunyit pada tahun 2019, tetapi negara itu membudidayakan sekitar 2.000 ton. Yang berarti sebagian besar bergantung pada impor.

Pada bulan Desember sekitar sebulan sebelum Sri Lanka melihat kasus covid-19 pertamanya pemerintahan melarang impor berbagai rempah termasuk Kayu Manis, jahe, pala dan kunyit. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan produk dalam negeri dulu harganya 1,90 US Dollar atau Rp 26.000 per kg Sebelum masa pandemi. Harga kunyit sekarang naik menjadi 27 dolar per kilogram atau setara dengan rp 381.000 ada juga yang menukar 100 kg kunyit dengan 1 kg emas. (pra)

Tags: Budidaya Kunyit Cara Budidaya Kinyit Cara Menanam Kunyit Expor Kunyit Manfaat Kunyit