Aksi Protes Masyarakat Ke Dispendukcapil Ende Tidak Membuahkan Hasil

Puluhan Warga terlihat antri dan protes ke Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil Kabupaten Ende.(wacananews.co.id/ms)
Puluhan Warga terlihat antri dan protes ke Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil Kabupaten Ende.(wacananews.co.id/ms)

ENDE – Puluhan masyarakat dikota Ende melakukan aksi protes atas pelayanan dispenduk capil Ende yang dinilai tidak adil dan tidak sopan oleh beberapa pegawai.

Pantauan media wacananews.co.id, Kamis (16/7/2020), Aksi tersebut dipicu oleh sebagian masyarakat yang tidak mendapat nomor antrian pelayanan kartu keluarga.Sedangkan masyarakat sudah menunggu untuk mendapatkan nomor sejak pagi hari yakni, ada yang dari pukul 06.00 wita bahkan sudah menuggu di depan kantor. Dispenduk sejak pukul 05.00 wita dengan jumlah ratusan orang. Namun pegawai menyediakan nomor pengurusan kartu keluarga terbatas hanya 40 orang dalam satu hari.

Saat masyarakat meminta waktu untuk diskusi persoalan itu, pegawai yang berada dalam ruangan kartu keluarga menutup pintu dengan tumpukan kursi yang tersusun rapi agar masyarakat tidak dapat membukanya.

Lalu dengan suara lantang berteriak dari dalam ruangan entah siapa tidak tahu namanya mengatakan” jangan tanyakan kepada kami tapi tanyalah kepada pimpinan karena itu merupakan keputusannya” seolah melempar tanggung jawab kepada masyarakat.

Hal demikian mendapat respon dari masyarakat dengan menjawab”tolong dibuka pintunya, ini adalah rumah kita bersama, kami hanya minta waktu untuk berdiskusi. Jangan lempar tanggung jawab kepada kami. Yang punya kewenangan untuk menyampaikan kepada atasanmu adalah kamu bukan kami, itu adalah cara bekerja dalam system kepemerintahan yang benar.

Seorang masyarakat asal Detusoko, desa Ranga bernama Pecis saat diwawancarai, mengatakan. “Sebenarnya bukan hari ini saja, sikap angkuh pegawai yang kerap kali membuat kami gerah. Saat kami bertanya kadang tidak menyaut, kadang dengan marah-marah. Tentunya ini tidak semua, tetapi harapanya berikan pelayanan yang baik dan adil. Padahal meskipun masih dalam keadaan gelap gulita kami dari kampung datang kesini, berbondong-bondong menunggu pegawai, tapi kami tidak mendapatkan nomor antrian” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa sudah tiga hari menuggu nomor antrian, namun tetap gagal mendapatkanya. “Saya sudah tiga hari tetapi, tetap gagal lagi, makanya jangan marah hari ini kami protes”, tambah pecis.

Plt. Kepala Dinas Dukcapil Ende, Syahrul Yahya, saat ditemui Kamis (16/7/2020) mengatakan bahwa, kita harus memahami kodisi yang ada, masih ada kartu keluarga yang menumpuk. Tiap hari kami menerima jumlah 40 -50 karena staf kami 3 orang.  Jadi 50 bagi 3 berarti berapa?”. pungkasnya.(ms/w1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *