Maluku Tenggara, WacanaNews.co.id — Webiner Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dapat diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Maluku Tenggara melalui Via Zoom, Kamis (03/12/20).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Diskominfo Malra ini di ikuti oleh pegawai ASN lingkup Kabupaten Malra, Pers, PMKRI, perwakilan Tenaga Kesehatan lingkup Kabupaten Malra, dan beberapa Masyarakat.
Hadir dalam kegiatan ini Walken Raharusun Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malra, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malra, Katridje Notanubun sebagai Narasumber dan Kepala Seksi E Government Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malra Ronald Tethol sebagai Moderator.
Dr. Katrinje Notanubun sebagai Narasumber pertama dalam kegiatan ini menjelaskan Vaksin Aman masyarakat sehat ini adalah Vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat untuk meningkatkan Kekebalan Tubuh.
Dijelaskan bahwa Konsep Imunisasi pada Vaksin ini sebagaimana biasanya sudah dilakukan untuk balita, maupun Dewasa demi sehingga dapat terhindar dari penyakit menular.
“Perlu kita ketahui bahwa Tubuh kita tidak membentuk antibodi tapi menerima Anti bodi dan Vaksin hanya diberikan kepada orang sehat,” jelas Notanubun.
Kata Kepala Dinas bahwa Maluku Tenggara dengan Jumlah Jiwa 172 ribu maka untuk mencapai “Hard imunity” kekebalan Kelompok maka perlu sebanyak 70% masyarakat yang harus menerima Vaksin ini. Alasannya adalah kondisi ketika suatu kelompok masyarakat sudah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu maka tidak dengan mudah penyakit itu menyebar.
Notanubun menjelaskan ketika orang yang sudah menerima Vaksin ini mendonor kepada orang yang belum menerima Vaksin maka imun tubuhnya ada tapi imunnya tidak bertahan lama dan ini disebut sebagai penerima Imunisasi Pasif. Jika Vaksin ini diberikan langsung kepada orang yang belum Imun maka sudah dipastikan bahwa imunnya berjangka panjang atau bertahan lama.
“Perlu diketahui bahwa terdapat dua Tipe Vaksin yaitu Virus dan Bakteri, Virus meliputi. Campak, mumps, Rubella, Varosela, Rotavirus, OPV, YV, Dangue, JE, Influenza, IPV, Covid-19, Rabies, Hepatitis A dan Hepatitis B. sedangkan pada Vaksin Bakteri Meliputi, BCG, Tifoid Oral, Differia, Tetanus, Pertussis, Kolera, Rotavirus, Meningmo, Pneumo, Hib, Tifoid,” jelasnya.
Pada prinsipnya bahwa Vaksin ini akan aman tidak ada efek samping yang berat, sekalipun ada hanya sebatas memar pada bagian suntik, rasa demam, dan semua itu bisa diobati bertahan lama sekurangnya satu tahun, stabilitas penyimpannya pada suhu 2-8 °c , kemasannya, kemasannya multi Dosis. Serta ada otoritas penggunaan oleh BPOM.
Notanubun menjelaskan bahwa Vaksin ini sudah melalui tahapan uji Klinik Vaksin, dan ditarketkan dalam tahun depan Maluku Tenggara sudah mendapatkannya Vaksinnya melalui Pemerintah Daerah dan Layanan Swasta oleh kelompok.
“Tujuan dari Vaksin ini adalah untuk menurunkan Kesakitan atau kematian karena Covid-19, mencapai Kekebalan Kelompok “Hard Umunity” untuk mencegah dan melindungi kesehatan Masyarakat, menjaga Produktifitas dan meminimalkan Dampak Sosial dan Ekonomi,” bebernya.
Menutup Penjelasannya, Dr. Katrinje Notanubun Kepala Dinas Kesehatan ini menghimbau bahwa Vaksin tetap digunakan tapi tidak menghilangkan 3 M + 1 yaitu tetap menggunakan Masker, Mencuci Tangan, menjaga Jarak dan menghindar dari Kerumunan.(pas/w2)