Yuli Hastuti: Bupati Termiskin se-Indonesia, Kekayaan Hanya Rp 367 Juta
Berita,WacanaNews.co.id — Menyajikan berita akurat dan relevan bagi pembaca adalah komitmen utama kami, dengan selalu menghadirkan informasi terkini dan terpercaya dari seluruh penjuru Jawa Timur dan Indonesia.
Yuli Hastuti: Sosok Sederhana di Tengah Gemerlapnya Kekuasaan
Dalam dunia politik yang sering kali identik dengan kekayaan dan kemewahan, muncul sosok yang berbeda, Yuli Hastuti, Bupati Purworejo yang dinobatkan sebagai bupati termiskin se-Indonesia. Dengan total harta kekayaan hanya Rp 367 juta, ia bahkan tidak memiliki tanah atau rumah pribadi.
Yuli Hastuti bukanlah orang baru di dunia politik. Sebelum menjabat sebagai bupati, ia telah berkarier di DPRD. Namun, perjalanan kariernya tidak lantas membuatnya terlena dengan materi. Ia tetap memegang teguh prinsip kesederhanaan dan mengutamakan pengabdian kepada masyarakat.
Harta Kekayaan yang Sederhana
Laporan harta kekayaan Yuli Hastuti kepada KPK pada 31 Januari 2024 menunjukkan bahwa ia hanya memiliki aset berupa mobil Toyota Innova 2018 dan motor Suzuki Skywave 2010. Bahkan, rumah yang ia tempati saat ini merupakan warisan keluarga almarhum suaminya sejak tahun 1800-an.
Tanggapan Yuli Hastuti
Menanggapi predikat “bupati termiskin”, Yuli Hastuti menegaskan bahwa jabatan adalah soal pengabdian, bukan harta. Baginya, yang terpenting adalah bagaimana ia bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat Purworejo.
Inspirasi bagi Banyak Orang
Sikap Yuli Hastuti ini tentu saja menjadi inspirasi bagi banyak orang. Di tengah maraknya kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik, ia menunjukkan bahwa masih ada pemimpin yang bersih dan sederhana. Ia membuktikan bahwa jabatan publik bukanlah ajang untuk memperkaya diri, melainkan kesempatan untuk mengabdi kepada masyarakat.
Harapan untuk Masa Depan
Kita harapkan, sikap Yuli Hastuti ini dapat menjadi teladan bagi para pemimpin lainnya. Semoga semakin banyak pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi. Dengan demikian, kita bisa mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berintegritas.
(ifa/jal)