Wali Murid Keluhkan Tarikan Berkedok Sumbangan SMA Negeri Jogoroto Jombang

sma negeri jogoroto
SMA Negeri Jogoroto Kabupaten Jombang. (wacananews.co.id/pras)

JOMBANG, WacanaNews.co.id — Merasa sangat memberatkan, wali murid keluhkan tarikan uang yang berkedok Sumbangan yang dilakukan SMA Negeri Jogoroto Kabupaten Jombang.

Seperti hanya yang tertuang didalam Kwitansi pembayaran, Sumbangan Peningkapan Mutu SMA Negeri Jogoroto Jombang senilai Rp. 300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah). 

Ditambah lagi tarikan sebesar Rp. 200.000 (Dua Ratus Ribu Rupiah) untuk acara Wisuda kelas 12. Sedangkan untuk pembayaran Sumbangan Pengembangan Kegiatan sebesar Rp. 150.000 (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah) sejak kelas 10 dibayar setiap bulanya.

“Masak setiap bulan kita harus bayar sumbangan, padahal ini kan sekolah Negeri. Wisuda kemarin saya bayar 200 ribu sedangkan setiap bulanya sejak kelas 10 kita bayar 150 ribu untuk SPK. Terus anggaran BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan BPOPP (Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan) untuk apa, padahal anggaran itu kan sangat besar,” keluh salah satu wali murid kelas 12 yang enggan disebutkan namanya, Kamis (27/4/2024).

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala SMA Negeri Jogoroto Mu’Alim saat dikonfirmasi mengaku jika sekolahnya memang ada tarikan yang bersifat sumbangan namun nominalnya sebesar Rp. 150.000 setiap bulanya.

Bahkan menurutnya, tarikan yang dikemas sumbangan tersebut juga terjadi di semua Sekolah yang ada di Kabupaten Jombang jadi bukan menjadi hal yang tabu lagi.

“Tiga ratus itu tidak ada, itu seratus lima puluh, sama di semua SMA ada. Kalok tiga ratus mungkin dua bulan. Ya untuk kegiatan siswa itu, biasanya untuk lomba – lomba. Semua sekolah sama tidak ada yang gak bayar,” ungkapnya, Jum’at (28/6/2024).

Senada dengan Humas SMA Negeri Jogoroto, Endah mengakui jika sekolahnya memang ada sumbangan dan itu juga terjadi di sekolah lain. Bahkan pihaknya juga mengakui jika penerimaan sumbangan di sekolahnya tidak pernah ada bukti kwitansinya.

“Kalok sumbangan, ada sumbangan, semuanya juga ada sumbangan. Kalok 300 ribu tidak ada. Dan kami tidak pernah mengeluarkan kwitansi,” jelasnya, Jum’at (28/6/2024). (pras/jal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *