Kesehatan,WacanaNews.co.id — . Munculnya rambut putih atau uban biasanya berkaitan dengan proses penuaan. Namun ada juga yang mengkaitkan polusi dan tingkat stress dengan munculnya uban. Sebagian masyarakat Jawa Timur dan Indonesia meyakini bahwa kita tidak boleh mencabut uban karena akan semakin meningkatkan jumlah uban yang muncul. Apakah uban memang tidak boleh dicabut, berikut penjelasannya.
Mengapa Uban Muncul?
Berdasar informasi dari situs Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, sel melanosit menghasilkan zat melanin. Jumlah zat melanin pada rambut mempengaruhi warna rambut seseorang. Semakin tua usia seseorang, kerja sel melanosit akan berkurang sehingga pigmen warna rambut ikut menghilang. Oleh sebab itu, perlahan-lahan, uban mulai muncul di kepala. Rata-rata uban akan muncul di kepala seseorang berusia di atas 40 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya uban antara lain sebagai berikut:
- Genetika: Faktor genetik memainkan peran besar dalam kapan dan bagaimana uban muncul. Jika orang tua atau kakek nenek Anda mulai beruban pada usia dini, kemungkinan Anda juga akan mengalami hal yang sama.
- Stres: Stres kronis dapat mempercepat munculnya uban. Penelitian menunjukkan bahwa hormon stres dapat mempengaruhi produksi melanin.
- Gaya Hidup: Pola makan yang tidak sehat, merokok, dan paparan polusi dapat mempercepat proses penuaan, termasuk munculnya uban.
- Kondisi Medis: Beberapa kondisi medis, seperti defisiensi vitamin B12, penyakit tiroid, dan vitiligo, dapat menyebabkan rambut beruban lebih cepat.
Apakah Mencabut Uban Berbahaya?
Mencabut uban akan efektif pada kurang dari 10% rambut yang beruban. Mencabut uban tidak boleh terlalu sering dilakukan karena dapat beresiko menimbulkan beberapa masalah kesehatan.
Berikut adalah masalah yang dapat timbul karena terlalu sering mencabut uban:
- Luka pada folikel rambut yang akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
- Meningkatkan risiko ingrown hair atau rambut tumbuh di dalam kulit.
- Meningkatkan risiko iritasi kulit, seperti kemerahan, gatal, atau sensasi terbakar, terutama jika kulit sensitif.
- Merusak folikel rambut sehingga pertumbuhan rambut melambat, atau menyebabkan kebotakan permanen.
- Merusak siklus pertumbuhan rambut alami yang menyebabkan perubahan panjang dan tekstur rambut.
(ifa/jal)