ENDE, WacanaNews.co.id — Akses jalan antar Desa tepatnya di Desa Ma’u Tenda Barat, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur terputus disebabkan genangan air yang tidak surut-surut.
Putusnya jalan ini terjadi hampir sudah sebulan lebih. Masyarakat yang berdomisili di sekitaran desa tersebut mengalami kesulitan terutama di bidang transportasi, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.
Pantauan media wacananes.co.id, sarana transportasi ini putus karena luapan air dari Bendungan kali Loworea, yang disebabkan curah hujan yang mengguyur cukup tinggi dalam sebulan lebih akhir ini.
Warga setempat merasa kesulitan dan terisolasi karena hingga detik inipun belum ada responsif dari pemerintah kabupaten untuk mengatasi bencana tersebut.
Salah satu tokoh muda asal Desa Mautenda Barat (27), Bertolomeus Betu Rati menyampaikan, akibat lumpuhnya akses jalan secara total, yang berani nekat melintas hanya kendaraan roda dua, dan itupun pakai pikul dengan cara gotong royong, Selasa (05/01/21).
Ia pun menjelaskan, yang lebih parahnya lagi para pelajar yang sekolah di Aegana tidak dapat ke sekolah dan rekan medis yang bekerja di rumah sakit Pertama Tanali, tidak bisa berangkat ketempat kerja disebabkan, semua kendaraan tidak jalan.
Selain berdampak terhadap anak-anak sekolah juga lumpuhnya akses transportasi dan mengakibatkan aktivitas ekonomi masyarakat setempat tersendat karena masyarakat tidak bisa menjual hasil komoditi dan membelanjakan barang-barang yang ada di kota.
Betu Rati mengatakan bahwa pihak pemerintah dan lembaga terkait, harus bijak dan sigap untuk mengatasi Bencana yang terjadi di Desa Mautenda Barat.
“Tentu ini bukan hal yang sepele” tegas mantan aktivis PMKRI Yogyakarta ini.
Dirinya meminta pemerintah Kabupaten Ende atau Dinas PU segera turunkan alat berat untuk mengatasi bencana ini karena akses transportasi barang dan manusia satu Desa lumpuh total.(ms/w2)