ACEH TIMUR, WacanaNews.co.id — Terkait insiden oknum Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur diduga bogem pegawai ASN dikarenakan sering telat absen yang terjadi selasa (15/06/2021) di depan kantor Disdikbud, (S) selaku Kepala Dinas Pendidikan membantah hal tersebut. Rabu (16/06/2021)
“Saya tidak memukul dia, yang ada saya tolak dia sehingga terjadi torak tarik, malah dia memaki saya di depan umum,” ujar S dalam Konferensi pers.
“Hanya saja karna saya geram saya lempar dia dengan kunci mobil namun tidak mengenai dia malah kunci tersebut rusak kenak tembok.saya geram di karenakan dia memaki-maki/berkata kasar untuk saya.
Selanjutnya ia juga mengatakan bahwa Pegawai ASN tersebut selama 6 bulan terakhir memang sering melalaikan tugasnya.
“Dia datang pagi lalu absen terus keluar entah kemana lalu sorenya dia kembali untuk absen lagi” ujar S.
Kepada awak media S mengatakan bahwa ia (ASN) memang sudah beberapa kali kita panggil tersebut untuk duduk namun sampai sekarang tak pernah jumpa.
Lanjutnya (S) mengatakan saya Hanya menegur dan tidak ada pemukulan terhadap ASN tersebut,dia (ASN) sering telat datang untuk absensi,salah atau tidak kalau saya menegur bawahan dan ada saksi yang melihat saat saya menegur oknum ASN tersebut.
Sekali lagi saya terangkan “saya hanya menegur dan tidak ada pemukulan terhadap ASN tersebut dan sudah berapa kali kita tegur secara lisan dan sehingga saya minta kepada kasubag umum untuk menyampaikan pesan kepada oknum ASN untuk menghadap saya sebagai atasnya namun tidak di gubris, walaupun dia sudah melaporkan kepada pihak berwajib perihal permasalahan ini itu hak dia.pungkas oknum kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Aceh Timur
Sementara itu saksi yang melihat kejadian itu yang juga ASN pada dinas pendidikan dan kebudayaan Aceh Timur berinisial (SL) mengatakan bahwa ia tidak melihat adanya pemukulan.
(SL) mengatakan saat kejadian itu saya bersama oknum ASN tersebut sedang berbincang di Depan teras dinas pendidikan dan saat itu tiba-tiba oknum kepala dinas pendidikan dan kebudayaan menegur ASN tersebut.
Lanjutnya ASN tersebut turun ke bawah dan tidak lama ada sesuatu yang dilemparkan oleh oknum kadis tersebut,”saya hanya melerai agar permasalahan ini jangan jadi besar.
“Saya panik saat kejadian tersebut dan soal ada kata-kata kasar yang di lontarkan oleh ASN tersebut kepada oknum kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Aceh Timur kurang jelas terdengar,” ucap (SL).
Sementara itu oknum ASN pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur (MW) pada hari selasa (15/06/2021), resmi melaporkan perbuatan penganiayaan dan pengancaman tersebut ke Polres Aceh Timur di unit SPK dengan nomor : STTLP/84/VI/2021/SPKT/Polres Aceh Timur/Polda Aceh.
(MW) melaporkan atasannya ke Polres Aceh Timur karena sikap kelakuan yang tidak beretikan ala Preman jalanan,pasalnya hanya karena akibat terlambat teken absen kehadiran. Sementara korban merasa selama ini tidak pernah punya masalah apa-apa.ujar Munawir ASN dinas pendidikan dan kebudayaan Aceh Timur.
“Saya secara resmi telah melaporkan oknum kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Aceh Timur ke pihak berwajib, saat ini saya tidak bisa memberikan tanggapan biar penegakan hukum yang memproses permasalahan ini,” ujar (MW).(han/w2)