JOMBANG, WacanaNews.co.id — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Jawa Timur, gelar workshop dengan mengusung tema, Pengenalan dan Penguatan Karakter Anak Melalui Sinergi Stakeholders Pendidikan Jenjang SD.
Kegiatan yang digelar di Aula Terbuka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang itu, untuk pengenalan terkait bakat minat sekaligus penguatan anak-anak di sekolah tentu.
Peserta kegiatan ini yaitu dari perwakilan guru SD dan komite dari setiap SD yang berada di wilayah Kabupaten Jombang. Acara tersebut juga dihadiri langsung oleh Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen mengatakan, bahwa ia mengapresiasi terhadap kegiatan workshop tersebut. Dengan adanya kegiatan ini, menjadi salah satu bukti upaya untuk senantiasa menyayangi anak didik di sekolah yang sesuai dengan tuntutan dan regulasi-regulasi dari pemerintah.
“Sekarang kita sudah masuk dalam kurikulum merdeka. Karena itu banyak tanggung jawab kita yang bisa menjadi sebuah tuntutan agar anak didik kita semua memiliki karakter dan penyaluran bakat minat sesuai masing-masing peserta didik,” kata Senen, Jumat (10/11/2023).
Dian menjelaskan, bahwa karakter seorang anak tidak serta merta bisa lahir sendiri, namun dibentuk oleh keluarga, sekolah dan lingkungan. Sekolah tidak akan mampu mendidik karakter seorang anak menjadi baik ketika tidak dibantu oleh orang tua dan lingkungan.
“Termasuk juga bakat minat, peserta didik tentunya butuh arahan untuk mengembangkan apa yang menjadi bakat minatnya. Baik arahan dari orang tua, guru mau pun lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Jenjang SD, Supartini menjelaskan, kegiatan itu menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Yayasan Seribu Warna, UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Jombang.
“Kemudian Woman Crisis Center (WCC) Jombang, Palang Merah Indonesia Kabupaten Jombang, serta dari bapak Ibu yang aktif dalam kegiatan Rutgres (Ruang Temu Generasi Sehat) yang akan berbagi praktik baik,” tuturnya.
Supartini berharap, para peserta dapat mengetahui dan memetakan minat dan bakat melalui assesmen, mengetahui dan memahami penguatan karakter peserta didik, mampu turut serta dalam mencegah tindakan perundungan di satuan pendidikan. “Dan juga mengetahui serta memahami tentang kesehatan reproduksi remaja,” pungkas Supartini. (aan/jal)