Sesar Cimandiri Patahan Paling Aktif

Sesar Cimandiri: Patahan Paling Aktif
Ilustrasi Sesar Cimandiri (istimewa)

Sesar Cimandiri: Patahan Paling Aktif

PERISTIWA, WacanaNews.co.idSesar Cimandiri kembali menjadi perbincangan hangat setelah gempa yang mengguncang Sukabumi-Cianjur beberapa waktu lalu. Namun, sebenarnya, apa sih Sesar Cimandiri itu? Kenapa disebut-sebut sebagai patahan paling aktif di Jawa Barat? Nah, daripada penasaran, yuk simak ulasan berikut!

Sesar Cimandiri merupakan patahan geser aktif yang membentang di sepanjang Jawa Barat, mulai dari Pelabuhan Ratu hingga Subang. Sesar ini membelah Jawa Barat, melewati Sukabumi, Cianjur, Bandung Barat, dan Subang. Saking panjangnya, Sesar Cimandiri terbagi menjadi beberapa segmen, yaitu segmen Cimandiri, segmen Nyalindung-Cibeber, dan segmen Rajamandala.

Tentu saja, dengan keberadaan sesar aktif ini, wilayah Jawa Barat rawan diguncang gempa bumi. Bahkan, sejarah mencatat banyak gempa bumi merusak yang terjadi akibat pergerakan Sesar Cimandiri. Misalnya, gempa bumi tahun 1844 di wilayah Sukabumi-Cianjur yang menyebabkan kerusakan parah. Selain itu, gempa-gempa lain juga terjadi pada tahun 1879, 1900, 1912, 1969, 1973, 2000, 2011, 2012 (dua kali), 2020, 2022, 2023, dan 2024 (dua kali).

Meskipun begitu, keberadaan Sesar Cimandiri juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, lho! Aktivitas vulkanik yang terjadi menyebabkan tanah di sekitarnya menjadi subur dan kaya akan mineral. Kondisi ini mendukung sektor pertanian dan perkebunan, sehingga banyak masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani dan pekebun.

Namun, kita harus tetap waspada terhadap potensi bencana yang Sesar Cimandiri timbulkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami karakteristik Sesar Cimandiri dan mempersiapkan diri menghadapi gempa bumi. Pemerintah dan BMKG pun terus berupaya melakukan mitigasi bencana, memberikan edukasi kepada masyarakat, serta mengembangkan sistem peringatan dini.

Jadi, Sesar Cimandiri merupakan fenomena alam yang memiliki dua sisi mata uang. Di satu sisi, memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Namun, di sisi lain, juga berpotensi menimbulkan bencana. Oleh karena itu, kita perlu bijak dalam menyikapi keberadaan Sesar Cimandiri.

(ifa/jal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *