LANGGUR, WacanaNews.co.id — Usai serap aspirasi dari SMK Negeri 1 Malra kini Benediktus Fadly Rejaan (BFR) sambangi ibu – ibu Pelaku usaha pantai pasir panjang.
Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara, Benediktus Fadly Rejaan (BFR) kembali serap berbagai aspirasi dari ibu-ibu Pelaku usaha di lokasi wisata, pasir panjang, desa Ngilngof, Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara.
Pantauan langsung media ini di lokasi pantai pasir panjang pada, Rabu 12/06/24 terdapat berbagai keluhan yang disampaikan ibu-ibu Pelaku usaha melalui pengelola pantai pasir panjang, Ronald Tethol.
Tethol beberkan bahwa persoalan yang terjadi di lokasi wisata pasir panjang saat ini ialah, Gasebo-gasebo yang sekarang akan dilakukan penertiban, dan dibuat dengan bentuk dan ukuran yang sama, kemudian persoalan MCK, serta rehab kembali rumah-rumah usaha ibu-ibu yang ada di lokasi wisata, berupa cat dengan berbagai warna yang serasi. Persoalan lain lagi yakni dibutuhkan bantuan berupa suntikan modal bagi ibu-ibu.
“Kita punya ibu-ibu ini sangat disayangkan, karena mereka nekat mengambil pinjaman koperasi demi mengelola usaha mereka, pendapatan mereka kadang sehari tidak ada pengunjung, belum lagi per bulan harus dibayar dengan bunga yang cukup tinggi, tidak seimbang dengan pendapat yang mereka peroleh,” ungkap Tethol.
Lanjut Tethol bahwa pengembangan lokasi wisata pantai pasir panjang sampai pada tingkat internasional ini karena berkat kerja keras ibu-ibu di lokasi wisata tersebut, tanpa mereka pasir panjang tidak mungkin terkenal seperti sekarang.
Karena itu dirinya berharap bantuan BFR selaku perwakilan rakyat terutama dari dapil 1 Malra ini, untuk membantu menyuarakannya di DPRD nanti.
Menjawab persoalan tersebut, Rejaan menyampaikan bahwa, untuk Gasebo sendiri sudah disalurkan pada tahun 2024 ini, sedangkan persoalan MCK perlu dibicarakan baik-baik soal pembebasan lahan agar bantuan sampai tidak ada lagi kendala soal lahan.
Sedangkan untuk persoalan rehab rumah-rumah usaha milik ibu-ibu, serta suntikan modal, Rejaan sarankan untuk pengelola segera bentuk Kelompok Koperasi.
“Saya sarankan pengelola segera bentuk kelompok koperasi, yang terdiri dari ibu-ibu, serta komunikasi dengan kepala Dinas Koperasi Maluku Tenggara, soal anggaran nanti kita kucurkan,” beber BFR.
Rejaan jelaskan bahwa pentingnya koperasi itu karena, soal bunga pinjaman bisa disiasati oleh pengelolanya sehingga bunganya tidak terlalu membebani ibu-ibu yang dapat meminjamnya.
“Reses kali ini merupakan reses ke 2 ditahun terakhir masa periode DPRD 2019-2024, puji Tuhan karena saya kembali terpilih untuk periode 2024-2029 maka sudah pasti tahun depan kita akan bantu kucurkan anggaran untuk kelompok koperasi ini,” tandasnya. (pas/jal)