MALUKU TENGGARA, TOKOH — “Beta seng bangun gereja. Yang beta bangun adalah Rumah Tuhan bagi saudara-saudariku Katolik”
Demikianlah kata-kata bijak yang keluar dari mulut laki-laki itu. Namanya Haji MUHAMAD THAHER HANUBUN atau lebih dikenal karena jabatannya sekarang sebagai Bupati Kabupaten Maluku Tenggara Kabupaten yang diakui secara nasional sebagai Surga yang Tersembunyi.
Dari nama laki-laki itu pasti semua orang tahu bahwa dia adalah seorang Muslim Ya, seorang Muslim yang sangat taat, Seorang Muslim yang sangat yakin akan kebenaran agamanya tanpa menyalahkan agama dan keyakinan orang lain.
MTH nama singkatnya dari Muhamad Thaher Hanubun adalah laki-laki yang ditempah oleh lawan-lawan politiknya lewat fitnah, kritik bahkan hujatan tapi ia tetap tegar berdiri menghadang badai sampai ke empat kalinya barulah terpilih menjadi Bupati Maluku Tenggara saat ini.
Secara manusiawi, laki-laki ini punya sejuta alasan untuk membalas semua hujatan dan fitnah yang pernah diterimanya. Namun apa yang dilakukannya? Laki-laki ini sudah selesai dengan dirinya sendiri. Setelah menjadi Bupati, ia sungguh menjadi Pemimpin untuk semua masyarakat Maluku Tenggara, baik kawan maupun lawan.
Tanpa lelah, ia mengunjungi masyarakatnya di kampung-kampung tanpa memandang agama dan latar belakang mereka. Laki-laki ini sangat menjunjung tinggi adat istiadat Kei yang menjadi dasar dan sarana baginya untuk menyapa dan menyatukan semua masyarakatnya.
Laki-laki ini tanpa mau menjadikan dirinya populer karena perbuatan baiknya, namun ia telah memberikan bantuan baik dari anggaran pemerintahan maupun dari saku pribadinya untuk mereka yang datang kepadanya terutama untuk membangun rumah-rumah ibadat semua golongan di daerah yang dipimpinnya.
Dari sekian banyak rumah ibadat dari semua golongan yang dibantunya, gereja Katolik Stasi Kolser adalah gereja yang langsung ditanganinya. Tanpa mengabaikan kontribusi umat Katolik baik di luar maupun di dalam desa Kolser, namun coba bayangkan bahwa gedung gereja besar ini baru dibangun tahun lalu 2020, tapi bagi beliau gereja ini harus diselesaikan pada tahun 2022 mendatang.
Laki-laki ini tidak hanya memerintah, tapi ia melibatkan diri langsung dalam pekerjaan; mencampur semen, menggali lubang dan bahkan mengangkat kayu-kayu seperti yang Anda lihat dalam foto pada tulisan ini.
Laki-laki Muslim ini mungkin sedikit memikirkan karier politiknya untuk periode kedua nanti, dan itu wajar. Namun bagi laki-laki ini melayani masyarakatnya sekarang dan ketika mereka membutuhkannya adalah panggilan nurani yang telah meretas batas-batas yang dibangun oleh manusia.
Bagi laki-laki ini, yang dibangunnya bukan sekedar gedung gereja tapi ia membangun rumah Tuhan bagi sesamanya yang beragama lain tapi telah disatukan oleh adat dan iman kepada Yang Ilahi.
Semoga suatu waktu, masyarakat di Maluku Tenggara khususnya umat Katolik akan tetap mengingat dan mengenang bahwa ada seorang laki-laki Muslim pernah mengukir namanya bukan sekedar pada batu pengresmian gereja tapi terutama di dalam hati dan nubari mereka.
Kepadamu, laki-laki Muslim, Teruslah melayani masyarakat Maluku Tenggara. Kami akan tetap mendokammu agar amanah Yang Ilahi padamu akan terwujud di hari-hari yang akan datang.
Oleh : ( Rinnong – Duc in Altum
(Inno Ngutra) Kamis (18/02/3/2021)