JOMBANG, WacanaNews.co.id — Pertengahan Bulan Puasa Ramadhan 1444 H menjelang Lebaran Hari Raya Idhul Fitri. Tim Yayasan Sakral Nusantara melakukan penangkapan sosok tuyul, yang di duga milik seorang mencari pesugihan, Selasa (10/04/2023).
Ditengah Tim Yayasan Sakral Nusantara Ketika berkumpul di rumah salah satu anggotanya. Tepatnya di rumah Muhammad Afandi, Desa Tugusumberjo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang. Ia mengaku di usai Sholat Tarawih telah melihat sosok yang diduga Tuyul milik seorang mencari pesugihan.
Di antaranya Tim Sakral Nusantara yakni, Aan Teguh Prihanto, biasa dengan sapaan Kiai Ageng Antep, selaku Penasehat Yayasan Sakral Nusantara, Al Imron selaku Ketua Yayasan Sakral, dan Mulailil Azhari selaku Paktisi Supranatural Tim Sakral Nusantara.
Mengenai hal tersebut, Mulailil Azhari menceritakan, bahwa setelah Sholat Tarawih di kediaman salah satu anggotanya, yakni Muhammad Afandi, ketika ia hendak ke belakang rumah, Mulailil Azhari mengaku melihat seekor kepiting yang terbang sejengkal dari tanah. Disitu ia menduga bahwa ada sebuah sosok ghaib.
“Pada waktu saya mau kebelakang untuk melihat Tanaman Bonsai milik Afandi, disitu saya melihat kepiting yang terbang sejengkal dari tanah, dengan kejadian yang diluar nalar tersebut saya menduga bahwa ada hal ghaib dibaliknya, dengan sepontan saya memanggil kawan-kawan Sakral Nusantara yang sedang berbincang di Ruangan Tamu,” beber Mulailil Azhari, ketika di wawancarai awak media, Senin (10/4).
“Setelah dari Tim Sakral menghampiri, disitu kami mencoba membaca do’a lalu lakukan ritual untuk menangkap dan memasukkan ghaib dibalik kepiting terbang sejengkal tersebut. Ternyata setelah kami lakukan itu, hasil kita dapatkan sebuah asap putih masuk ke dalam botol terus berubah wujud menjadi sosok seperti bayi yang berukuran kecil, kira-kira masih usia sekitar 4 sampai 5 bulan dalam kandungan,” terang Mulailil Azhari.
Hal itu, Mulailil Azhari menduga bahwa sosok bayi tersebut ialah sosok Tuyul peliharaan seorang yang sedang melakukan pesugihan. “Sesudah menjadi wujud didalam botol, pada waktu kami tanyai sosok tersebut, ia mengaku bahwa ada yang sengaja memeliharanya untuk disuruh mencari uang. Namun ia tidak mengaku ketika kami tanyakan siapakah yang memeliharanya,” tandasnya.
Adapun Afandi, selaku warga setempat mengatakan, Setelah melihat perihal tersebut, ia mengaku memang bahwa sebelumnya banyak orang-orang yang sering kehilangan uang dengan misterius.
“Pantesan di wilayah saya sering terjadi orang yang kehilangan uang secara misterius, ternyata ini penyebabnya. Memang sebelumnya banyak warga yang mengeluh dengan kehilangan uang secara diluar nalar,” ujar Afandi.
“Masak uang di dompet bahkan di dalam celengan bisa hilang tanpa ada yang mengambil dan menyentuhnya, kan gak masuk akal. Itu saya ketahui ketika emak-emak belanja di toko ibu saya dengan perbincangannya mengenai hal tersebut, biasa lah ketika emak-emak ngerumpi, yang dibicarakan selalu kemana-mana,” imbuhnya.
Terpisah, Aan Teguh Prihanto yang akrab dengan sapaannya (Kiai Ageng Antep) selaku Penasehat Yayasan Sakral Nusantara menanggapinya. Ia sangat menyayangkan hal tersebut.
“Saya sangat menyayangkannya, kenapa hal seperti itu harus terjadi, sedangkan masih banyak cara untuk mencari rizki dengan Halal. Yah semoga yang lakukan seperti itu segera diberi hidayah oleh Allah SWT, dan smoga ia segera sadar akan hal yang dilakukannya itu adalah sebuah hal yang tidak baik, karena dengan memakai cara tersebut akan merugikan orang lain,” Tutur Kiai Ageng Antep.
Lanjut Kiai Ageng Antep, mengenai perihal tersebut, Tim Yayasan Sakral Nusantara menghimbau kepada semua orang untuk supaya selau berhati-hati dalam menaruh barang yang berharga, terutama dalam menyimpan Uang.
“Dengan kejadian yang kita temukan hari ini, kami menghimbau kepada semua kalangan masyarakat Jombang pada khususnya, karena menjelang Lebaran mungkin banyak orang yang gelap dalam mencari rizki untuk merayakannya. Disitu kami sarankan agar supaya menyimpan barang berharganya dengan baik, berupa apapun itu, terutama ketika menyimpan uang harus hati-hati. Untuk menghindarinya, kata orang zaman dahulu supaya uang kita tidak bisa di ambil sama hal-hal seperti itu, kita simpan uang kita dengan cara di tali karet dan di sampingi jarum, atau bisa juga dengan di kasih cermin . Insyaallah aman,” pungkasnya. (fan/pras)