JOMBANG, WacanaNews.co.id — Musyawarah Daerah Ke III Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Timur periode 2021-2026 yang diikuti oleh DPC Asosiasi Petani Tembakau Se Jawa Timur digelar di ruang Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang, Sabtu (10/4/2021).
Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati Jombang, Sumrambah, hadir pada agenda yang juga diikuti Ketua DPN APTI Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia, Soeseno. Dewan Pimpinan Daerah APTI Jatim Mudi, Kepala Dinas Perkebunan Jatim diwakili Kabid. Produksi Tanaman Semusim Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Ir. Ambar Purwati, serta DPC APTI Se Jatim. Yakni dari 23 DPC APTI SeJatim yang hadir sebanyak 17 DPC APTI.
Dalam sambutanya, Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab berharap para petani tembakau tetap semangat untuk terus meningkatkan kualitas tanaman tembakaunya. Apabila kualitas tembakau di Kabupaten Jombang semakin baik, menurutnya akan menarik pabrikan untuk bekerja sama atau membeli secara langsung di Jombang.
Luas areal tanaman Tembakau di Kabupaten Jombang Tahun 2020 : Seluas 5.317 Ha yang tersebar di 6 Kecamatan (Kec. Ploso, Kec. Plandaan, Kec. Kabuh, Kec. Kudu, Kec, Ngusikan dan Kecamatan Bareng Jombang memiliki varietas tembakau unggul lokal. Tembakau Varietas Jinten Pakpie dan Tembakau Varietas Manilo. Tembakau Rajangan Jombang Sudah Memiliki Karakterisasi Dan Sudah Dikenal Oleh Pabrikan/Pasar Tembakau Dengan Sebutan Pakpie (Rajangan Tembakau Jombang).
Bupati berharap petani tembakau di Jombang dapat terus berjaya, tentunya hal ini tidak lepas dari dukungan para stakeholder didalamnya. Saya minta APTI yang ada di Jombang untuk melakukan konsolidasi petani supaya mekanisme kemitraannya tetap terjaga oleh Asosiasi Petani Tembakau (APTI).
“Karena adanya Asosiasi sudah seharusnya harus saling bersinergi dengan baik, bersaing secara sehat yang muaranya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh anggotanya, terutama para petani tembakau,” tuturnya.
APTI Jawa Timur diharapkan mampu mensinergikan semua stakeholder IHT (Industri Hasil Tembakau), untuk mensejahterakan petani tembakau, Buruh Tani Tembakau, Buruh Industri Rokok. Asosiasi Petani Tembakau (APTI) sebagai Advokasi untuk Petani Tembakau yang mengharapkan kebijakan di Bidang Cukai, DBHCHT, maupun regulasi komoditi tembakau, dana yang dipergunakan oleh Pemerintah Daerah/Provinsi/Nasional agar tertuju pada Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau, Produksi dan Produktivitas Tembakau dan Kesejahteraan Petani Tembakau.
Disampaikan, Soeseno, DPN APTI bahwa tembakau di Jawa Timur (Jatim) masih menjadi primadona. Betapa tidak, Jatim merupakan penyuplai tembakau terbesar tingkat nasional. Harapannya Petani semakin bersemangat, produk tembakau semakin meningkat.
“Produksi tembakau di Jatim sangat besar, mencapai 110 ribu ton per tahun. Jumlah tersebut merupakan 60 persen dari produksi tembakau nasional. Kalau petani tembakau Jatim mogok, maka industri rokok tidak ada atau tutup,” kata Soeseno
Soeseno mengatakan, ke depannya tantangan organisasi APTI dan sektor pertembakauan akan semakin berat. Untuk itu, ia meminta agar jajaran pengurus APTI, utamanya di Jatim bekerja lebih giat dan bersemangat, memperkuat organisasi dan memperkuat sinergitas dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Saya berharap, pengurus yang baru semakin baik dan solid. Organisasi ini perlu diperkuat oleh kepengurusan yang produktif dan berkesinambungan sehingga akan ada regenerasi dan sekaligus mewarisi kultur pertembakauan di Indonesia,” katanya.
Dalam Musyawarah Daerah yang digelar di Kabupaten Jombang tersebut, Kamudi terpilih sebagai Ketua DPD APTI Jatim. Dalam forum tersebut juga dibacakan nama-nama struktur pengurus DPD APTI Jatim.
Ketua DPD APTI Jatim Kamudi mengatakan, pihaknya siap memajukan petani tembakau di Jawa Timur. Namun demikian, pihaknya berharap ada perhatian dari pemerintah terkat nasib petani, terutama untuk peningkatan kualitas petani dan memajukan petani tembakau di Jatim.(aan/w2)