Grafis, WacanaNews.co.id — Manfaat cokelat untuk kesehatan cukup beragam. Selain sebagai camilan yang lezat, salah satu manfaat cokelat adalah memperbaiki mood. Namun, konsumsi cokelat secara berlebihan dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan.
Meningkatkan energi
Meski tidak sebanyak kopi, cokelat nyatanya memilikikandungan kafain yang dapat membantu meningkatkan energi. Oleh sebab itu, konsumsi cokelat secukupnya dapat membantu Anda lebih bersemangat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Memperbaiki Mood
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cokelat dapat merangsang otak untuk memproduksi lebih banyak hormon endorfin dan serotonin yang dapat membuat Anda merasa bahagia.
Tak hanya itu, cokelat juga dapat menurunkan hormon kortisol yang dihasilkan tubuh ketika stres.
Mengendalikan nafsu makan
Penelitian lainnya menyebutkan bahwa makan cokelat, terutama cokelat hitam, sebelum atau sesudah makan bisa memberikan efek kenyang lebih lama. Efek ini akan mencegah Anda untuk mengonsumsi makanan lain.
Meningkatkan imunitas tubuh
Manfaat cokelat yang satu ini berasal dari kandungan flavonoid di dalamnya. Flavonoid sendiri diketahui memiliki sifat antioksidan dan antiradang yang mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dengan begitu, tubuh menjadi tidak mudah terserang bakteri atau virus penyebab penyakit.
Menurunkan Kolesterol
Manfaat cokelat selanjutnya adalah menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Hal ini karena flavonoid yang terkandung di dalamnya dapat mengurangi penyerapan kolesterol sehingga berpengaruh pada kadar kolesterol total di dalam tubuh. Tak hanya itu, flavonoid juga dapat membantu pengeluaran kolesterol melalui feses.
Memelihara fungsi dan kesehatan otak
Konsumsi beberapa jenis cokelat, salahsatunya cokelat hitam, dengan tidak berlebihan diduga membantu menjaga kesehatan dan fungsi otak. Hal ini karena kandungan flavonoid di dalamnya mampu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat.
Mencegah stroke
Tak hanya mencegah penyakit jantung, kandungan flavonoid dalam cokelat juga dapat melancarkan aliran darah dan mengurangi risiko terjadinya penyumbatan di pembuluh darah.
(ifa/jal)