Grafis, WacanaNews.co.id — Manfaat Bayam Merah. Bayam merah atau biasa disebut bayam Cina merupakan salah satu tanaman bernilai ekonomis tinggi.
Meski bayam merah memiliki rasa yang sama dengan bayam hijau, kandungan zat warnanya menjadikan manfaat bayam merah sebagai antioksidan lebih unggul.
Sama seperti bayam pada umumnya, tumbuhan bernama Latin Amaranthus dubius ini dianggap memiliki segudang manfaat. Walau disebut bayam merah, bayam jenis ini memiliki daun dan batang berwarna merah keunguan.
Bayam hijau maupun merah memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh. Nutrisi yang terkandung di dalam sayuran ini termasuk, serat, air, serta vitamin A, B, C, K, folat, dan mineral seperti kalium, zat besi, kalsium dan natrium.
Selain itu, bayam merah memiliki kandungan anthocyanin yang memberikan warna merah keunguan pada sayuran ini. Zat ini memiliki sifat antioksidan.
Menjaga kesehatan pembuluh darah
Sebuah penelitian menggunakan ekstrak bayam merah yang mengandung nitrat oksida, dilakukan guna menguji efek sayuran tersebut pada kinerja tubuh setelah olahraga, kesehatan pembuluh darah, dan kelancaran aliran darah.
Hasilnya menunjukan bahwa ekstrak bayam merah mampu merangsang pembentukan nitrat oksida alami di dalam tubuh.
Memiliki sifat antikanker
Manfaat bayam merah lainnya adalah untuk melawan penyakit kanker. Berdasarkan penelitian di laboratorium, ditemukan bahwa ekstrak bayam merah yang memiliki antioksidan tinggi bisa menghambat pertumbuhan sel kanker.
Sayangnya temuan ini butuh dikaji lebih lanjut karena masih terbatas pada hasil penelitian di laboratorium, dan belum teruji secara klinis pada manusia.
Membantu mengontrol kadar kolesterol dan gula darah.
Selain menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta melawan kanker, bayam merah juga diduga dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dan gula darah.
Sebuah penelitian terhadap tikus memperlihatkan bahwa bayam merah dapat mengurangi kadar gula darah, trigliserida, dan kolesterol.
Akan tetapi, manfaat bayam merah yang satu ini belum teruji pada manusia, sehingga masih belum dapat digunakan sebagai pengobatan.
(ifa/jal)