PERISTIWA, WacanaNews.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar penyebab deflasi beruntun yang terjadi di Indonesia dicek dengan benar. Permintaan ini muncul setelah Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut. Jokowi menegaskan bahwa tidak ada hambatan transportasi atau penurunan daya beli yang signifikan yang dapat menjelaskan fenomena ini.
Pertama, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,12% pada bulan September 2024. Selain itu, deflasi ini merupakan yang kelima kalinya secara berturut-turut sejak Mei 2024. Bahkan, indeks harga konsumen (IHK) turun ke level 105,93 pada September 2024 dari 106,06 pada Agustus 2024. Hal ini menunjukkan adanya penurunan harga yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Namun, beberapa ekonom berpendapat bahwa deflasi ini tidak berkaitan dengan pelemahan daya beli masyarakat. Mereka menilai bahwa deflasi lebih penyebabnya oleh penurunan harga pada komponen harga bergejolak seperti makanan dan minuman. Di sisi lain, inflasi inti yang mencerminkan daya beli masyarakat masih mencatatkan inflasi sebesar 0,16% pada bulan September 2024. Meskipun begitu, beberapa pihak tetap khawatir bahwa deflasi ini dapat berdampak negatif pada perekonomian Indonesia.
Selain itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak deflasi ini pada tingkat konsumsi masyarakat. Menurutnya, konsumsi domestik merupakan kunci utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa deflasi tidak berdampak negatif pada daya beli masyarakat.
Sebagai kesimpulan, permintaan Jokowi untuk mengecek penyebab deflasi beruntun ini menunjukkan kepeduliannya terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Meskipun deflasi ini tidak berkaitan langsung dengan penurunan daya beli, penting untuk terus memantau perkembangan ini agar tidak berdampak negatif pada perekonomian. Kita harapkan pemerintah dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi deflasi ini.
ifa/jal