WacanaNews.co.id — Lynsein Manope akrab disapa Mauren (8 tahun) yang merupakan penerima manfaat Sentra Tumou Tou Manado milik Kementerian Sosial dikunjungi Annabel, Anak Wali Kota Manado. Di momentum Hari Anak Nasional (HAN) 2022 ini Annabel mengajarkan anak Indonesia untuk saling peduli sesama.
Mauren adalah gadis yang merawat 4 anggota keluarganya yang merupakan penyandang disabilitas. Perjuangan Mauren mendapat pemberitaan luas media. Salah satu pihak yang turut memberikan perhatian adalah Annabel Angouw (12 tahun) putri Wali Kota Manado Andrei Angouw.
Kedatangan Annabel disambut gembira oleh Mauren. Sudah 2 bulan Mauren menerima layanan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) di Sentra Tumou Tou Manado.
Sambil bermain dan belajar bersama, Mauren dihujani banyak kado dari Annabel, seperti tas sekolah dan buku-buku.
Annabel tepat memaknai kunjungannya. Ia menyadarkan kita bahwa Mauren dan anak-anak lainnya punya hak yang sama, hak belajar, hak bermain dan hak mendapat perlindungan.
“Tetap semangat ya Mauren…kamu harus tetap sekolah,” kata Annabel di sela-sela bermain dan belajar bersama Mauren.
Sejak Oktober 2021, Mauren harus merawat orangtua dan anggota keluarga lain yang disabilitas karena ayahnya meninggal. Di dalam keluarga, hanya Mauren yang dapat beraktivitas dengan baik. Maka, setiap hari gadis kecil ini berjibaku, bekerja multiperan.
Mauren selalu menyiapkan makan hingga menyuapi ibu, nenek dan paman-pamannya satu-persatu. Pekerjaan domestik lainnya yang ia lakukan adalah mencuci, membereskan rumah dan menyiapkan keperluan ibu dan saudara-saudaranya.
Bulan Mei 2022, Tim respon kasus Kementerian Sosial menjemput Mauren bersama ibu dan kedua pamannya yang disabilitas di kediamannya di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro.
Mereka dibawa ke Kota Manado untuk diakseskan kepada fasilitas kesehatan bagi ibu dan paman Mauren. Selain itu Kementerian Sosial juga mengakseskan Mauren pada pendidikan di Kota Manado untuk sementara waktu.
Upaya tersebut membawa banyak kemajuan. Kepala Sentra Tumou Tou Manado Kamsiaty Rotty menyebutkan bahwa Menteri Sosial, Tri Rismaharini memberi perhatian khusus pada Mauren dan keluarganya.
“Saat ini ibu dan paman Mauren yang mengalami disabilitas sedang diterapi. Alhamdulillah, yang semula tidak bisa bergerak sama sekali, setelah diterapi sudah bisa melakukan aktivitas makan sendiri, pakai baju sendiri. Bisa menggerakkan kaki dan tangan,” terangnya.
Nenek Mauren, yang juga disabilitas serta lansia diberikan layanan ATENSI berbasis keluarga, karena kondisinya yang sudah lansia tidak memungkinkan untuk dibawa ke Kota Manado yang memakan cukup banyak waktu.
Kementerian Sosial memberikan bantuan kebutuhan hidup layak, pembangunan rumah yang aksesibel bagi lansia dan disabilitas, serta bantuan nutrisi.
Kebutuhan hidup layak yang diberikan berupa 3 buah kasur busa, dispenser, rice cooker, kompor gas, regulator, tabung 3 Kg, bak penampungan air, seprei, bantal, galon, pembalut, pampers dewasa, beras 25 kg, telur, minyak goreng, ikan kaleng, dan biskuit.
Perkembangan yang baik juga terlihat dari seorang Mauren. “Mauren tadinya susah diajak bicara. Tapi sekarang ada perkembangan, dia tidak malu lagi untuk diajak bicara,” tambah Kamsiaty Rotty.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sitaro yang juga hadir menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sitaro untuk memenuhi kebutuhan Mauren. Pemenuhan kebutuhan ini setelah Mauren kembali ke Kabupaten Siau Tagulandang Biaro.(*)