Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi (hem kotak-kotak) saat mengikuti pembukaan kegiatan tasyakuran Pilkada dengan seni Jaranan Tril khas Kabupaten Blitar. (wacananews.co.id/dani)
BLITAR, WacanaNews.co.id – Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, menghadiri kegiatan tasyakuran Pilkada 2024 yang dikemas dalam acara ngabuburit dan buka puasa gratis, pada Sabtu (8/3/2025). Acara yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, di Alun-Alun Kanigoro, Komplek Kantor Bupati Blitar, ini sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
Dalam acara tersebut, Pemkab Blitar menyediakan 10.000 paket makanan dan takjil yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Hiburan tradisional seperti jaranan dan musik campursari yang menampilkan pelawak Cak Percil sukses memeriahkan acara dan menghibur warga yang menunggu waktu berbuka puasa.
Penyediaan paket makanan dan takjil tersebut secara langsung memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Blitar. Berbagai produk lokal seperti sate, ayam geprek, bakso, dan es dawet diborong untuk sajian buka puasa gratis. Selain itu, pedagang di sekitar alun-alun juga turut merasakan dampak positif dari acara ini, yang dihadiri puluhan ribu masyarakat.
“Kami di DPRD mendukung kegiatan pemerintah yang bisa merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Seperti kegiatan tasyakuran yang kami datangi ini, kami memberikan apresiasi karena bisa melibatkan UMKM dan animo masyarakat yang datang sangat tinggi,” kata Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi.
Supriadi mendorong agar kegiatan serupa tidak hanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan, tetapi juga di tanggal-tanggal penting lainnya. Hal ini diharapkan dapat memaksimalkan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Iya, kegiatan seperti ini kalaupun digelar lagi setelah bulan Ramadhan ini juga bagus, dan kami juga mendukung kegiatan-kegiatan yang memberdayakan UMKM,” ujar Pak Kuwat, sapaan akrab Ketua DPRD Kabupaten Blitar.
Meskipun memberikan dukungan, Pak Kuwat juga memberikan masukan untuk perbaikan penyelenggaraan acara di masa mendatang. Ia menyarankan agar waktu pelaksanaan kegiatan yang penuh euforia dan hingar-bingar lebih memperhatikan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya memastikan tidak ada masyarakat yang kecewa karena tidak kebagian makanan berbuka gratis.
“Catatan kami mungkin dari penentuan waktu untuk euforia yang kurang tepat, karena hingga magrib acara bermusiknya belum selesai. Harapnya diefisiensikan waktunya, jangan terlalu lama. Sebelum magrib, harusnya sudah selesai. Juga, ada yang tidak kebagian makanan berbuka atau takjil. Mungkin nanti bisa dilakukan dengan cara dibagikan tiket supaya tidak ada warga yang dikecewakan. Semoga ini menjadi masukan bagi panitia agar lebih baik lagi ke depan,” tutur Pak Kuwat, yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan. (dani/pras)