JOMBANG, WacanaNews.co.id — Komisi D DPRD Kabupaten Jombang, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PT Sumber Graha Sejahtera (SGS), perusahaan plywood di Jombang, Rabu (19/11/2025).
Sidak ini menindaklanjuti keluhan buruh yang mengaku gaji mereka tidak dibayar penuh, melainkan dicicil.
Dalam pertemuan antara DPRD, manajemen perusahaan, dan Tim Pembina Syarat Kerja dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jombang, sejumlah evaluasi disampaikan terkait kondisi perusahaan.
Manajer PT SGS, Taufik Rizal Sutisna, mengungkapkan saat ini unit Jombang mengalami kerugian hingga Rp120 miliar atau sekitar 35 persen.
Meski begitu, pihaknya tetap berusaha memperbaiki sistem produksi dengan menyewa mesin baru serta memperhatikan kebutuhan pekerja, termasuk penyediaan air minum bersih sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Untuk pembayaran gaji, memang dilakukan dengan sistem cicilan. Namun, jarak waktu antar-cicilan maksimal hanya tiga hari,” ujar Taufik, Jumat, 19 September 2025.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Jombang, Rahmat Agung Saputra, meminta agar perusahaan lebih transparan dan intens berkomunikasi dengan buruh.
“Bahasanya harus diperjelas, jangan sampai menimbulkan keresahan di kalangan pekerja,” ujarnya.
Komisi D juga mendorong adanya dialog rutin antara manajemen dan karyawan agar kebijakan perusahaan bisa dipahami bersama tanpa merugikan pekerja.
Sebelumnya, Ketua Serikat Buruh Plywood Jombang (SBPJ), Hadi Purnomo, menyampaikan keluhan bahwa gaji di PT SGS tidak dibayar penuh sesuai jadwal.
“Seharusnya tanggal 1 gaji dibayar penuh, tetapi faktanya tanggal 5 baru 50 persen. Sudah dua tahun kami seperti ini,” kata Hadi saat hearing di DPRD Jombang, Senin, 15 September 2025.
Ketua DPRD Jombang, Hadi Atmaji, memastikan masalah ini sudah didisposisikan ke Komisi D untuk ditindaklanjuti.
“Hasilnya paling lambat hari Rabu sudah kami sampaikan,” ujarnya. (pras/jal)
