Eugenius Kau Suni, ST., MT resmi terpilih menjadi Koordinator Nasional (Koornas) Organisasi Pencak Silat Pendidikan Tunggal Hati Seminari - Tunggal Hati Maria (THS-THM).(wacananews.co.id/veri)
JAKARTA– Eugenius Kau Suni, ST., MT resmi terpilih menjadi Koordinator Nasional (Koornas) Organisasi Pencak Silat Pendidikan Tunggal Hati Seminari – Tunggal Hati Maria (THS-THM) Periode 2020-2023.
Proses pemilihan dilakukan secara virtual dalam Sidang Nasional (Sidnas) lanjutan yang digelar pada Kamis, (20/08/2020) pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB.
Adapun sidang pertama yang berlangsung pada 31 Juli 2020 yang lalu dengan agenda tunggal laporan pertanggungjawaban pengurus Koordinatorat Nasional (Koornas) THS-THM periode 2017-2020 oleh Maria Selastiningsih. Dan sidang lanjutan pada hari ini dengan agenda pemilihan Koordinator Nasional THS-THM periode 2020-2023.
Pemilihan Koordinator Nasional ini melibatkan pengurus Distrik THS-THM di 28 Keuskupan di Indonesia yang dipimpin oleh Dewan Pendiri THS-THM FP Krisdaryadi dan Benediktus Wiharto.
Eugenius Kau Suni atau yang biasa dikenal dengan nama panggilan Egi berjanji akan melanjutkan program kerja kepengurusan yang lama, khususnya kaderisasi pelatih nasional.
“Saya mendorong agar program kaderisasi nasional THS-THM tetap dilanjutkan, sebab selama ini menjawab tantangan kebutuhan pelatih di setiap distrik dan ranting. Ini juga sejalan dengan visi THS-THM untuk menciptakan kader Katolik Indonesia yang sejati,” ujar Egi pria kelahiran Timor Tengah Utara (TTU), NTT itu.
Egi juga berharap mendapat dukungan penuh pengurus koornas yang lama dan juga Dewan Pendiri agar kepemimpinannya selama tiga tahun ke depan berjalan lancar tanpa banyak kendala.
“Saat ini eranya kolaborasi dan sinergi, kami tidak bisa bekerja sendirian, kami membutuhkan dukungan semua pihak, agar banyak terobosan dapat dilakukan, ” tanda Egi yang saat ini tinggal di Serpong Tangerang ini.
Pada pemilihan koordinator nasional kali ini, selain Egi, ada empat nama yang bersaing untuk merebut Koordinator Nasional, masing-masing Petrus Goran dari Surabaya, Hironimus Martin dari Bandung, Yanselmus Nanga dari Batam, dan Ignatius Yongki Parera dari Keuskupan Maumere.