ENDE, WacanaNews.co.id — Tingkat penularan COVID-19 kian tinggi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Ende, Kanisius Poto menilai harus berpikir luas akan dampak-dampak kehidupuan dibidang ekonomi dan sosial sehingga tidak terkurung dalam arena COVID-19 ini saja, Sabtu, (26/06/2021)
Ia mengatakan, apabila satu masyarakat terpapar, tentu masyarakat lain menghindar akan berdampak pada kerjanya atau hasil untuk mendukung pemenuhan ekonomi dan kesejahteraannya.
“Yang ini perlu kita infetalisir, desa dan camat harus melaporkan sehingga kekurangan-kekurangan atau masalah sosial lain selain covid itu bisa diketahui oleh satgas Kabupaten,” papar Kepala DPMPTSP Kabupaten Ende.
Beliaupun menerangkan, bahwa satgas kabupaten ada bidang ekonomi untuk bergerak membantu masyarakat.
“Di Kabupaten ada satgas bidang ekonomi sehingga kita bisa bergerak jangan sampai hanya fokus ke covid terus ini orang tidak makan minum ini bagaimana. Dia paralel, jalannya bersamaan, untuk mereka bagaimana, mau kemana, tidak jelas, nanti dia lari kemana di keluarga lain. Ini kan timbul masalah baru. Jadi saya angkat soal itu, jangan sampai urus satu ini yang lainnya tercecer ini harus kita pikirkan juga,” ujar Kanis.
Kanisius Poto, menambahkan infetalisir yang dimaksud adalah agar mampu memprioritas bagi yang membutuhkan, seperti pemenuhan kebutuhan orang yang terpapar COVID-19.
Baginya jika tidak segera memberi pertolongan mereka akan mati karena kelaparan, akibat dikucilkan masyarakat bukan karena covid 19. Selain itu infetalisir juga perlu dilakukan Bagi yang kehilangan pekerjaan atau penurunan ekonomi, kios, warung, penjual dipasar akibat informasi COVID-19 ini.
Ia meminta pemerintah segera menyampaikan secara terbuka akan dana COVID-19 yang digunakan senilai 77 Miliar untuk menjawabi permintaan pendemo dan masyarakat pada umumnya.(ms/w2)