ACEH TIMUR, WacanaNews.co.id — Suasana yang dulu gundah berubah terang bagi keluarga Mustafa dan Mariani. Keluarga Mustafa merupakan sebuah keluarga kurang mampu di salah satu pelosok Desa Dusun Tanjung Lipat, Desa Peunarun Baru, Kabupaten Aceh Timur.
Keluarga Mustafa belakangan ini menjadi buah bibir masyarakat Aceh Timur, kenapa tidak, mereka selama ini hidup dalam serba kekurangan dengan menanggung beban 10 orang anak. Mirisnya 7 dari anak mereka belum tersentuh pendidikan formal dan non formal.
Desa Gampong Seuneubok Tengoh menjadi saksi, 7 anak mereka kini di asuh Bupati Aceh Timur. H. Hasballah. Respon cepat dari sosok pria yang disapa Rocky ini menghantarkan harapan masa depan 7 anak ini tidak lagi sirna. Rocky kini jadi pengasuh ke 7 anak ini.
“Mereka saya angkat sebagai anak asuh saya. Mereka harus mendapat perhatian khusus, keseteraan pendidikan yang sama haknya dengan anak lainnya. Mudah- mudahan mereka punya masa depan yang cemerlang,” celetuk Bupati Rocky.
Yusrizal Ananda Syahputra, 21, Raudhatul Jannah, 16, Hidayatullah, 14, Hidayatul Jannah, 12, Ranatullah, 10, dan Alif Akbar, 8. Mereka seluruh anak dari pasangan Mustafa – Mariani, dan selama ini hidup disebuah rumah tidak layak huni di area perkebunan kosong.
Kini status mereka berubah, bupati Rocky mengasuh 7 anak ini dengan menempatkan di Lembaga Pendidikan Islam Al- Huda desa Seunebok Teungoh, Kecamatan Darul Ihsan. Rocky mengharapkan, keberadaan mereka disana dapat melanjutkan pendidikan umum dan agama.
“Usia SD akan kita lanjutkan ke SD, usia SMP dan SMA juga akan melanjutkan ke SMP dan SMA,” ujar Rocky.
Bupati Rocky juga ikut mengapresiasi atas inisiatif Dinas Sosial yang telah berkalaborasi dengan instansi terkait dalam memfasilitasi penjemputan sejak sepekan yang lalu, apalagi menuju lokasi butuh 4 jam jalan darat dengan jarak tempuh mencapai 22 kilometer dari Ibukota Kecamatan Peunarun.
“Muda-mudahan ke depan kita harapkan tidak ada lagi anak-anak yang putus pendidikan di daerah ini, baik pendidikan agama maupun pendidikan umum,” harap Rocky.
Disinggung soal kebutuhannya, Rocky mengaku, untuk kebutuhan selama menetap, ketujuh anak-anak tersebut akan ditanggung sepenuhnya pihak dayah atau LPI Al Huda, baik penglengkapan sekolah maupun untuk kebutuhan mengaji di dayah.
“Kita berharap masyarakat sebagai orangtua/wali lainnya untuk terus mendukung anak-anaknya bersekolah siang hari dan pada saat malam hari diajarkan mengaji Alquran dan menuntut ilmu pengetahuan agama,” pungkas Rocky.
Sebelumnya Dinas Sosial bersama unsur muspika dan pihak terkait menjemput tujuh anak dibawah umur dari sebuah keluarga tidak mampu di Dusun Tanjung Lipat, Desa Peunarun Baru, Kabupaten Aceh Timur.
Setelah diinapkan di Panti Ayeum Mata Peureulak dan proses administrasi pengasuhan, kini empat anak laki-laki dan tiga wanita itu ditampung di LPI Dayah Al Huda, Desa Seuneubok Teungoh, Kecamatan Darul Ihsan, Aceh Timur, Jumat (13/8).
Sebelum ditempatkan, ketujuh anak ini juga diswab antigen dan dipastikan mereka dalam keadaan negativ dari COVID-19.(han/w2)