SIDOARJO, WacanaNews.co.id — Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sidoarjo melaporkan banjir yang melanda Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, berangsur surut. Kondisi ini terpantau pada hari ini, Jumat (1/1), sekitar pukul 10.37 waktu setempat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo melakukan upaya penanganan darurat untuk mengatasi banjir yang terjadi pada Kamis lalu (31/12), sekitar pukul 07.00 WIB. Genangan yang berangsur surut tersebut dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Langkah penanganan darurat dilakukan BPBD Sidoarjo dan dinas-dinas terkait, antara lain dengan normalisasi Sungai Beran dan saluran pembuangan air Kedungpeluk. ‘
BPBD juga memasang tiga pompa berupa konstruksi bangunan air yang bersifat sementara di Banjar Panji, pemasangan saluran air di RT Kedungbanteng dan pompa blower di Banjar Asri.
Di samping itu, BPBD Kabupaten Sidoarjo yang dibantu Dinas PUBM dan SDA menempatkan pompa untuk mempercepat penyedotan air genangan, seperti yang dilakukan di blok Jambe. Penimbunan akses yang terdampak genangan dilakukan di beberapa titik, seperti di halaman dan akses jalan SMP 2 Tanggulangin, SDN Kedungbanteng dan jalan blok Jambe, yang dilengkapi dengan pemasangan paving. Pemasangan ini berfungsi untuk tanggul masuknya air yang menuju ke pemukiman warga.
Penilaian dampak mencatat dua desa di Kecamatan Tanggulangain, Desa Kedungbanteng dan Banjar Asri, terdampak banjir yang saat itu mencapai 5 hingga 90 cm. BPBD setempat melaporkan sekitar 58 KK atau 217 jiwa terdampak peristiwa ini. Di samping menggenangi rumah warga, banjir juga menggenangi 3 unit sarana Pendidikan dan 1 unit musola.
BPBD setempat sejak awal peristiwa memberikan bantuan kepada warga terdampak dengan penyediaan air bersih, pelayanan kesehatan, MCK portabel dan pendistribusian bantuan logistik.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. Upaya pencegahan dan kesiapsiagaan diri, keluarga dan komunitas bertujuan untuk mengurangi maupun menghindari risiko mengingat prakiraan puncak musim hujan terjadi pada Januari hingga Februari 2021.(langsir:bnpb.go.id)