NGANJUK, WacanaNews.co.id — Paket pengadaan Obat yang diperuntukan untuk Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk patut dipertanyakan.
Pasalnya, terdapat kurang lebih 31 paket pengadaan Obat untuk IFK Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk melalui E-Purchasing tidak muncul penyedia yang ditunjuk. Sehingga banyak menimbulkan pertanyaan.
Sesuai hasil investigasi wacananews.co.id pada laman monitoring pengadaan barang dan jasa dari 31 paket pengadaan Obat untuk IFK tidak ada pemenang penyedia yang di pilih. Bahkan dari harga HPS hingga kontrak hampir tidak ada penurunan harga. Sehingga yang menjadi pertanyaan, apakah proses negosiasi sudah dilakukan?
Dari 31 paket yang tidak muncul penyedianya semakin menambah kecurigaan. Apakah sengaja penyedia tidak dimunculkan ? Ataukah, terjadi monopoli penyedia ?
Ditambah lagi, pengadaan Obat untuk IFK Dinkes Kabupaten Nganjuk digolongkan sebagai produk Tidak Produk Dalam Negeri dan tidak untuk Usaha Mikro Menengah (Non PDN UMK). Sehingga sangat menarik untuk dibuktikan obat merek apa yang dibeli dalam pengadaan ini, apakah benar bukan produk dalam Negeri ?
Sementara itu, kita masih belum mendapatkan jawaban dari hasil konfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Nganjuk. Kami sudah melakukan konfirmasi melalui surat (30/7/2024) yang dikirim ke email, belum mendapatkan jawaban. Namun kami akan terus menunggu jawaban konfirmasi tersebut agar dapat menjawab pertanyaan yang ada. (pras/jal)