MALUKU TENGGARA, WacanaNews.co.id — diketahui sebanyak 4 Dokter yang dikabarkan Mogok dan tidak masuk bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Karel Sadsuitubun Langgur (RSUD) hanya karena persoalan jasa BPJS Medis dari Bulan Januari-bulan Maret.
Plt. Direktur RSUD Langgur Abdullah Aziz ketika ketika dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya pada 22/9/21 lalu mengatakan bahwa bukan hanya ke 4 dokter tersebut yang belum mendapat Jasa BPJS Medis tetapi semua perawat baik Dokter maupun para perawat lainnya juga belum mendapatkan jasa tersebut.
“Bukan hanya dong 4 dokter itu yang belum dapat jasa itu tapi semua perawat dan para dokter lainnya, tapi dong yang lain mengerti dan sudah tau cuman dong empat itu yang kurang tau kenapa sampai bisa mogok begitu,” terangnya.
Menurut Plt. RSUD KS Langgur bahwa selain dari jasa BPJS tenaga Medis yang dibayar, ke empat dokter ini juga memiliki Insentif dari Daerah dan Kementrian yang dibayar normal setiap bulan.
“Dong punya Insentif yang dibayar oleh Daerah sebesar Rp.25.000.000 (dua Puluh Lima Juta) per bulan di tambah Gaji dari Kementrian yang dibayar per bulan Rp.25.000.000 (dua Puluh Lima Juta) jadi Total yang dong dapat per bulan Rp.50.000.000 (Lima puluh Juta), diluar Jasa BPJS Medis,” Terang Aziz.
Aziz sampaikan bahwa Untuk Jasa BPJS Medis akan dibayarkan namun bukan hanya untuk keempat dokter, tapi juga para dokter dan perawat lain.
Terkait persoalan ke 4 Dokter yang mogok ini diketahui sudah sejak tanggal 20 September kemarin tidak masuk kerja, mereka diantaranya Dokter anak, dokter spesialis Bedah, Dokter Objin dan Dokter Penyakit dalam.(pas/w2)