ACEH TIMUR, WacanaNews.co.id — Tepatnya pada tanggal 15 Agustus 2005 Gerakan Aceh Merdeka dan Pemerintah Republik Indonesia membuat perjanjian perdamaian yang dinamakan dengan MoU Helsinki.
Menjelang 15 Agustus 2021 tepatnya 16 tahun MoU Helsinki, Amat Leumbeng Panglima Asahan mengeluarkan stemen di akun facebook miliknya menuliskan bahwa bendera bulan bintang harus di perjuangkan.
“Tanggai 15 agustus nyoe ‘ nakeuh tanggai geunap 16 thon dame RI ngon Geurakan Aceh Merdeka (GAM). Pesan long keu eurung gam ‘ tanyoe gam bek terlalu peucaya keu lawan awai. Bek peugah bak media tanyoe gam hana peurlee keu bendera bintang beuleun. pribadi long’ tanyoe gam harus perjuangkan bendera bintang beuleun’ na keuh bendera aceh. soe mantong yang dari GAM yang peugah bendera bulan bintang hana peuteng berarti nyan kon ureung peujuang .trimonggeunaseh,” tulis Amat Leumbeng di status Facebooknya.
Saat di komfirmasi media ini, Amat Leumbeng membenarkan pernyataannya di dalam facebook tersebut.
“Benar itu postingan di facebook saya, hari ini perdamaian Aceh bukan kepentingan sekelompok orang dan penandatanganan kesepakatan perdamaian yang dinamakan dengan MoU Helsingki bukan sebuah permainan, kita harus bersatu mewujudkan terlaksananya butir – butir MoU Helsingki, salah satunnya adalah memperjuangkan bendera Bulan Bintang,” ujar Amat Leumbeng yang juga wakil komisi C DPRK Aceh Timur Fraksi Partai Aceh, Sabtu (14/08/2021).
Selain itu, Amat Leumbeng juga mengatakan jika perdamian aceh adalah pertumbahan darah masyarakat Aceh.
“Adanya perdamaian Aceh itu karena adanya pertumpahan darah masyarakat Aceh dan para syuhada-syuhada yang telah mendahului kita,maka dari itu mari sama-sama kita meperjuangkan perdamaian Aceh dan butir-butir MoU Helsingki yang belum terealisasi,” tutup Amat Leumbeng.(han/w2)